Jokowi Minta Biaya Logistik Turun, Jonan: Prosesnya Panjang
Senin, 18 Januari 2016 - 13:17 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Andika Wahyu
VIVA.co.id
- Presiden Jokowi meminta pemerintah, khususnya Kementerian Perhubungan, untuk menurunkan biaya logistik. Hal ini, tentunya untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah internasional. Terlebih, Indonesia saat ini, memasuki era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menanggapi arahan tersebut. Menurutnya, untuk menurunkan biaya logistik memerlukan proses yang panjang dan harus melibatkan banyak pemangku kepentingan ( stakeholders ), tidak hanya Kementerian Perhubungan saja.
Baca Juga :
Indonesia Akan Bangun Pusat Logistik Halal
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menanggapi arahan tersebut. Menurutnya, untuk menurunkan biaya logistik memerlukan proses yang panjang dan harus melibatkan banyak pemangku kepentingan ( stakeholders ), tidak hanya Kementerian Perhubungan saja.
"Biaya logistik itu kan proses panjang, karena menyangkut banyak
stakeholders
, itu lebih banyak dioperator. Pemerintah akan memfasilitasi saja, jadi kalau targetnya perhubungan, tidak bisa target sendiri, gitu loh, targetnya banyak," ujar Jonan di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin 18 Januari 2016.
Kendati demikian, Jonan mengatakan, pihaknya akan melakukan upaya penurunan biaya logistik, agar Indonesia dapat bersaing.
"Pertama adalah mempercepat perizinan, artinya dipercepat, dihapus, atau disederhanakan. Kedua, misalnya terminal, atau pelabuhan itu harus kompetitif. Ketigam kemacetan jalan raya harus berkurang, ya macem-macem (upayanya)," kata Jonan. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Biaya logistik itu kan proses panjang, karena menyangkut banyak