Ini Alasan RI Tak Bisa Bersaing di MEA, Kata Jokowi

Sumber :
  • Chandra G Asmara / VIVA.co.id
VIVA.co.id
- Presiden Joko Widodo, mengakui Indonesia bisa keok dalam persaingan di Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), yang sudah dimulai 2016 ini. 

Presiden memaparkan sejumlah hal yang bisa membuat Indonesia tidak bisa bersaing dalam kompetisi MEA, bahkan hingga Trans Pasific Partnership atau TPP yang disponsori Amerika Serikat.

"Menyangkut daya saing, kalau pelabuhan, kereta api, udara tidak segera diselesaikan, daya saing kita akan sangat rendah. Biaya transportasi, logistik 2,5 sampai tiga kali lipat dibanding negara tetangga kita. Gimana kita bisa bersaing dalam MEA kalau biaya seperti itu tidak diselesaialkan," jelas Jokowi, dalam sambutannya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin 18 Januari 2016.

Menurut Jokowi, itu saja baru dalam lingkup Asean. Sementara, masih ada perkumpulan negara-negara lain yang lebih luas seperti Trans Pacific Partnership (TPP) yang disponsori Amerika Serikat.

Selain itu, Indonesia juga harus bersaing dengan negara-negara maju di Uni Eropa. "Kalau masih seperti ini, keok kita, kalah," kata Presiden. 
Golkar Mulai Sosialisasi Jokowi Capres Pemilu 2019

Untuk itu, setelah menyaksikan penandatanganan 12 paket kegiatan strategis Kementerian Perhubungan selama 2016, Jokowi berharap ini bisa terus didorong. Agar persaingan ke depan dalam perdagangan bebas seperti yang dirintis China, Indonesia bisa bersaing.
Indonesia Dukung Sentralisasi ASEAN

Baca juga:
Harapan Industri Pelayaran untuk Menhub Baru

Presiden Jokowi selalu mengatakan, kalau Indonesia tidak akan bisa menghindar dari MEA hingga TPP. Apapun kesiapannya, Indonesia akan bergabung. Untuk itu, harus siap menghadapi itu semua.

"Kalau kita enggak konsen pada hal yang saya sampaikan, kena libas kita," katanya. (one)
Ilustrasi formulir pajak

Presiden Jokowi Santai UU Amnesty Digugat

"Sudah jadi budaya di Indonesia."

img_title
VIVA.co.id
10 Agustus 2016