Pertamina Jadikan Garuda Indonesia Lebih Ramah Lingkungan
Jumat, 15 Januari 2016 - 12:37 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk, yaitu PT Aerotrans Services Indonesia melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Pertamina terkait penggunaan bahan bakar gas (BBG) Vi-Gas pada kendaraan
Air Crew
Garuda Indonesia.
Dalam acara ini juga dilakukan
launching
perdana pengoperasian kendaraan
Air Crew
Garuda Indonesia yang menggunakan bahan bakar
Liquefied Gas for Vehicle
(LGV) Pertamina Vi-Gas.
Baca Juga :
Pertamina Pelajari Rencana PLN Caplok PGE
Baca Juga :
Dapat Arahan Menteri BUMN, PLN Bakal Caplok PGE
Ia menyampaikan bahwa tantangan ke depan telah menanti yaitu Indonesia sudah memasuki era pasar bebas atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Menurutnya, sinergi ini merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan daya saing‎ perusahaan dalam negeri.
"Sinergi ini efektif untuk mengembangkan perusahaan dalam mendukung perekonomian negara," kata dia.
Sementara di tempat yang sama, Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto mengatakan, penggunaan Vi-Gas ini juga sebagai upaya mendorong penggunaan bahan bakar gas, yang ramah lingkungan, serta mendorong program pemerintah untuk mengurangi konsumsi bahan bakar minyak (BBM).
Vi-Gas ini , kata Dwi, merupakan bahan bakar yang bebas timbal dan sulfur, sehingga lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar minyak (BBM).
"Selain ramah lingkungan, Vi-Gas memiliki RON di atas 98, lalu pembakarannya yang sempurna, tekanan dalam tangki rendah sekitar delapan sampai 12 bar, serta membuat kendaraan mesin lebih halus," kata dia.
Penandatangan ini dilakukan oleh Direktur Utama Garuda, M Arief Wibowo dan Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, yang turut disaksikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno.
Halaman Selanjutnya
Ia menyampaikan bahwa tantangan ke depan telah menanti yaitu Indonesia sudah memasuki era pasar bebas atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Menurutnya, sinergi ini merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan daya saing‎ perusahaan dalam negeri.