Indonesia Usulkan Enam Proyek Infrastruktur ke AIIB

Pekerja menyelesaikan proyek pembangunan jalan layang busway Ciledug-Kapten Tendean di jalan Trunojoyo, Jakarta
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Indonesia sebagai pemegang saham Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) terbesar ke-delapan akan mengusulkan enam proyek infrastruktur dengan nilai di atas US$2 juta atau setara Rp27,76 miliar, selama periode 2016-2017. 

Dikutip pada laman Kementerian Keuangan, Jumat, 15 Januari 2016, Menteri Keuangan, Bambang PS Brodjonegoro, mengatakan hal tersebut masih merupakan usulan tahap awal, yang rencananya akan disampaikan saat pertemuan dengan Presiden AIIB, Jin Liqun, di Beijing pada 16-17 Januari 2016.

“Sifatnya ini untuk melengkapi pendanaan yang sudah ada di APBN (anggaran pendapatan dan belanja negara) dan multilateral lain. Ada sebagian project yang sifatnya co-financing dengan multilateral yang lain, apakah ADB atau World Bank," kata Bambang. 

Menurutnya, hal itu menunjukkan bahwa AIIB ini bukan pesaing untuk yang lain, tapi menadi suplemen dari lembaga keuangan yang sudah ada.
AIIB Mulai Cairkan Utang untuk RI US$216,5 Juta

Dia mengungkapkan, Indonesia adalah pemegang saham terbesar kedelapan dengan setoran modal US$672 juta, yang akan dibayar dalam lima tahun. 
RI Masuk Jajaran 3 Negara Tujuan Utama Investasi di Asia

Dengan kontribusi tersebut, ujarnya, Indonesia memiliki 3,36 persen dari seluruh modal AIIB. Saat AIIB sudah beroperasi penuh, Bambang berharap, lembaga tersebut dapat memperhatikan kepentingan negara peminjam. 
Daftar Negara Tax Haven yang Berinvestasi di RI

“Yang paling penting juga adalah perlunya kecepatan dalam hal pengambilan keputusan,” tegasnya.
proses penghitungan uang di bank

Bank Mandiri Jadi Penyalur Investasi Asing ke Daerah

Bank Mandiri ingin menjadi gateway penampung modal asing.

img_title
VIVA.co.id
9 Agustus 2016