Bos BCA: Percuma BI Rate Turun, Tapi Daya Beli Lemah
Rabu, 13 Januari 2016 - 15:43 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Bank Indonesia (BI) terus mendapat tekanan dari berbagai pihak, khususnya pelaku usaha untuk menurunkan suku bunga acuannya (BI rate) agar mendorong pertumbuhan industri.
Jika daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat, Jahja meyakini, berapapun bunga kredit yang ditetapkan dana bank tetap akan tersalurkan.
Baca Juga :
Harapan BI dari Penerapan 7 Days Repo Rate
Selain dunia usaha, industri perbankan pun berharap, BI menurunkan suku bunga untuk memudahkan penyaluran kredit. Namun, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja, berpandangan lain soal itu.
Menurutnya, turunnya suku bunga acuan jika daya beli masyarakat lesu dirasa percuma. Sebab, menjaga daya beli masyarakat jauh lebih penting untuk mendorong dunia usaha.
"Kalau bunganya yang turun, tapi permintaan perdagangan enggak ada, terus mau minjem buat apa? Yang penting kebutuhan dulu," katanya, di Menara BCA, Jakarta, Rabu, 13 Januari 2016.
Jahja mengungkapkan, untuk mendorong daya beli masyarakat pemerintah perlu mendorong penyerapan anggaran pemerintah, dalam hal ini proyek-proyek infrastruktur. Dengan begitu, dia percaya daya beli masyarakat akan terdorong.
Jika daya beli dan tingkat kesejahteraan masyarakat meningkat, Jahja meyakini, berapapun bunga kredit yang ditetapkan dana bank tetap akan tersalurkan.
"Jadi kalau daya beli naik, permintaan barang/jasa bertambah, mau berapapun bunga orang akan mencari pinjaman untuk menambah modal kerja ataupun investasi baru," ucapnya.
Meskipun, Jahja mengakui, bahwa keadaan perekonomian saat ini masih ada ruang bagi BI untuk turunkan suku bunganya. Terlebih, jika mengacu pada tingkat inflasi yang terjaga.
"Kalau lihat inflasi cukup terkendali, karena kemarin kan 3,3 persen. Sementara ini likuiditas di pasar juga cukup lancar, yang ganjelan itu cuma satu, karena kurs yuan dalam beberapa waktu ini terdepresiasi terhadap dolar AS, sehingga rupiahnya agak sedikit melemah," tuturnya. (one0
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Kalau bunganya yang turun, tapi permintaan perdagangan enggak ada, terus mau minjem buat apa? Yang penting kebutuhan dulu," katanya, di Menara BCA, Jakarta, Rabu, 13 Januari 2016.