Anjloknya Harga Minyak Hanya Untungkan Sementara

Dewan Pakar IATMI, Benny Lubiantoro
Sumber :
  • Viva.co.id/Fikri Halim
VIVA.co.id
- Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) menilai secara umum, harga minyak mentah dunia yang turun, hanya bagus bagi negara net importir minyak, seperti Indonesia, sementara saja. Namun, akan dapat berpengaruh buruk dalam jangka panjang.


Kendati demikian, Dewan Pakar IATMI, Benny Lubiantoro, menyampaikan, sebagai negara net Importir, Indonesia juga harus hati-hati. Anjloknya harga minyak dunia hingga di bawah US$30 per barel secara jangka panjang akan melemahkan ketahanan energi Indonesia jika dikonsumsi secara boros dan tidak efisien.


‎"Kita negara net importir, memang kalau harga turun itu bagus, oke, tapi mungkin kita harus hati-hati juga. Kalau minyak turun, harga rendah, konsumsi meningkat, boros, serta tidak efisien," ujarnya dalam diskusi '
Ikuti Harga BBM, Pengusaha Minta Tarif Angkutan Diturunkan
Indonesian Oil & Gas Industry The Challenges Ahead ', di kantor SKK Migas, Jakarta, Rabu 13 Januari 2016.
Resmi Turun, Ini Harga Baru BBM


Harga Pertamax Series Turun Rp200 per Liter, Ini Rinciannya
Benny melanjutkan, jika konsumsi yang boros dan tidak efisien berlanjut pada akhirnya akan berdampak kepada penurunan cadangan minyak yang ada di dalam negeri.‎ Dalam jangka panjang kesenjangan antara pasokan atau produksi dengan permintaan atau konsumsi akan semakin melebar. ‎

"Konsumsi naik, ketahanan energi jeblok, akhirnya cadangan minyak kita akan semakin berkurang, hal ini bisa menjadi bahaya yang mengancam," kata dia.


Ini merupakan peran dan tugas industri migas membuat model tata kelola migas yang baik‎ bagi bangsa Indonesia untuk menjaga ketahanan energi. "Ketika harga minyak nantinya meningkat, ketahanan energi nasional menjadi sangat rentan. Mari kita berpikir jangka panjang, bagaimana agar investor tetap antusias melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi. Pada saat yang sama masyarakat juga harus mengurangi konsumsi minyak yang boros dan tidak efisien," kata dia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya