Saham Teknologi Dorong Penguatan Wall Street

Para pialang di Bursa Wall Street.
Sumber :
  • Reuters
VIVA.co.id
- Pasar saham Amerika Serikat, ditutup menguat pada perdagangan Selasa waktu New Yok, atau Rabu dini hari WIB. 

Dikutip dari Reuters, Rabu 13 Januari 2016, saham-saham bioteknologi dan energi memengaruhi menguatnya bursa Wall Street. 

Indeks saham Dow Jones Industrial Average berakhir naik 117,65 poin, atau 0,72 persen ke level 16.516,22, indeks S & P 500 menguat 15,01 poin, atau 0,78 persen menjadi 1.938,68, dan Nasdaq Composite bertambah 47,93 poin, atau 1,03 persen di posisi 4.685,92.

Diketahui, saham Apple naik 1,5 persen menjadi US$99,96, setelah analis dari Bank of America Merrill Lynch menaikkan peringkat mereka di pasar saham. 

Saham Intel juga naik 1,9 persen menjadi US$32,68, setelah JP Morgan memberikan pernyataan optimistis akan pasar saham. 

Kenaikan saham di sektor energi teknologi tersebut terjadi, setelah keluar hasil riset dari sejumlah lembaga yang menunjukkan bahwa prospek perusahaan teknologi cukup bagus ke depannya. 

Sementara itu, saham asuransi kesehatan Anthem naik 5,6 persen ke level US$135,60 per saham dan mendorong saham asuransi kesehatan lainnya ikut naik, termasuk UnitedHealth yang menguat 2,4 persen menjadi US$112,26.

Grace Tahir Prediksi Dua Orang yang Bisa Kalahkan Kekayaan Steve Jobs hingga Elon Musk
Sementara itu, saham Exxon Mobil melonjak dua persen menjadi US$75,20 dan Chevron naik 1,7 persen menjadi US$82,15.

Komisi XI DPR Desak Apple Tanggung Jawab Ketimpangan Pendapatan dan Investasi di Indonesia
"Saya melihatnya ini hanya sementara, pasar banyak melakukan penjualan,"  kata Bruce Zaro, ahli strategi dari Bolton Global Asset Management di Boston.

DPR Dukung Pemerintah Larang Penjualan iPhone 16 di Indonesia
Sekitar 9,0 miliar saham diperjual belikan di bursa AS, di atas 7,5 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir, menurut data Thomson Reuters. (asp)
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

Menperin Tolak Proposal Apple, 'Bye-bye' iPhone 16

Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita, memutuskan proposal yang disampaikan oleh raksasa teknologi Amerika Serikat (AS), Apple, belum memenuhi empat aspek berkeadilan.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024