Baterai Lithium-ion Kini Tak Bakal Meledak
- wikimedia.org
VIVA.co.id - Pengguna perangkat elektronik kini bisa bernapas lega. Sebab, peneliti Standford University Amerika Serikat telah menemukan terobosan yang membuat baterai pada perangkat elektronik bisa terhindar dari panas dan meledak. Peneliti telah mampu merancang baterai lithium-ion yang tidak akan menjadi terlalu panas.
Dikutip dari Upi, Selasa 12 Januari 2016, baterai ciptaan peneliti itu akan menurunkan daya dengan sendirinya saat suhu menjadi tinggi dan akan aktif kembali begitu suhu sudah kembali dingin.
Peneliti mengatakan teknologi baru ini akan membantu mencegah baterai terbakar pada perangkat elektronik, misalnya laptop atau papan terbang (hoverboard).
"Orang telah mencoba strategi berbeda untuk menyelesaikan persoalan insiden kebakaran pada baterai lithium-ion. Kami merancang baterai pertama yang bisa padam dan kembali hidup dan siklus pendinginan tanpa menganggu kinerja," kata Zhenan Bao, profesor rekayasa kimia Standford University.
Dalam kondisi tertentu, diketahui siklus pengisian dan pengosongan daya bisa memunculkan suhu bahan elektrolit baterai menjadi tidak aman. Nah, dalam kondisi tak aman itu, suhu elektrolit baterai bisa menembus 148 derajat celsius. Dengan demikian bisa menimbulkan kebakaran dan menyebabkan ledakan.
Untuk itu, peneliti memberikan solusi problem itu dengan memasang sebuah lapisan tipis (film) polyethylene elastis tipis di antara elektroda dan elektrolit baterai tersebut. Film itu berfungsi seperti pengatur. Disebutkan di dalam film tersebut, terdapat partikelnano runcing yang terbuat dari nikel. Nah, partikel runcing ini dilapisi karbon khusus yang bertujuan meningkatkan konduktivitas.
"Untuk mengalirkan listrik, partikel runcing harus secara fisik menyentuh satu dan lainnya. Tapi selama perluasan panas, polyethylene membentang," kata Bao.
Skema ini lah yang dikatakan menyebabkan partikel menyebar terpisah, membuat film tersebut menjadi tidak konduktif sehingga listrik tidak bisa lagi mengalir melalui baterai.
Film tersebut bisa dikalibrasi sehingga partikel tidak terpisah sampai suhu spesifik tercapai. Peneliti mengatakan pada purwarupa baterai, mereka menciptakan film yang bisa memadamkan diri pada suhu 160 derajat Fahrenheit atau 71 derajat celcius.
Peneliti mengaku telah menguji teknologi itu dan hasilnya akurat, efektif dan aman. Listrik baterai itu dengan cepat bisa mengisi daya kembali setelah baterai dingin di bawah 71 derajat celcius.
"Dibanding dengan pendekatan sebelumnya, rancangan kami memberikan strategi yang dapat diandalkan, cepat dan dapat dibalik yang bisa mencapai kinerja baterai tinggi dan meningkatkan keamanan," kata insinyur Standford, Yi Cui.