12-1-1919: Empat Pemimpin Negara Besar Bertemu di Paris
- http://www.revolusiilmiah.com
VIVA.co.id - Masa Perang Dunia I, sejarah hari ini mencatat terjadinya pertemuan empat pemimpin negara besar, yaitu David Lloyd George's PM Inggris, George Clemencau PM Perancis, Vittorio Orlando dari Italia, dan Woodrow Wilson, Presiden Amerika Serikat. Pertemuan yang diadakan di Paris ini menjadi pertemuan pertama dari 100 pertemuan yang kemudian terjadi setelahnya.
Empat negara ini adalah pemenang 'Perang Besar.' Mereka bertemu dengan keinginan untuk mengontrol agenda konferensi masyarakat dunia yang akan memutuskan perdamaian. Tak pernah ada preseden untuk sebuah konferensi perdamaian, bahkan Kongres Wina yang diadakan pada tahun 1815 juga tak pernah membahasnya. Pertemuan ini digambarkan lebih kecil, namun lebih rumit dari pertemuan yang pernah terjadi di Versailles.
Dikutip dari History, segera setelah Wilson tiba di Eropa pada pertengahan Desember, dalam kunjungan resmi pertamanya sebagai seorang Presiden AS, PM Inggris dan PM Perancis meyakinkan Wilson untuk memantapkan posisi mereka dalam usaha mewujudkan perdamaian, pada pertemuan umum seluruh negara, dan duduk bersama dengan musuh mereka.
Ajakan ini sempat membuat pemimpin Amerika itu gugup. Wilson khawatir, Jerman akan salah paham dengan posisinya. Ia khawatir aliansi ini akan mengakhiri posisi mayoritas yang sudah terbentuk sebelum rencana konferensi umum terjadi. Jika kekhawatiran Wilson terjadi, ia memprediksi Jerman akan marah dan frustasi dan berpotensi menghancurkan perdamaian ideal tanpa kemenangan, yang menurut Wilson justru sangat penting untuk masa depan perdamaian.
Namun, Italia dan Perancis akhirnya berhasil meyakinkan pemimpin Amerika tersebut. Pertemuan kecil yang dimulai pada 12 Januari ini akhirnya tak mampu untuk mengajak serta sekutu kecil atau negara netral, meski pun, seperti harapan Inggris, Jepang akhirnya ikut bergabung. Kelompok ini akhirnya menjadi Dewan Tertinggi. Mereka melakukan pertemuan hampir setiap hari, kadang bahkan hingga dua atau tiga kali pertemuan. Mereka sadar, mata seluruh dunia tertuju pada mereka.
Pertemuan kelompok kecil ini terus berjalan. Bahkan setelah konferensi umum seluruh dunia di mulai pada 18 Januari, kelompok kecil ini tetap melanjutkan pertemuannya untuk melakukan pertemuan secara terpisah, dan untuk membahas secara khusus pertanyaan krusial soal perjanjian damai antar negara.
(mus)