Tenaga Kerja Indonesia Bikin Pusing Investor
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - Pasar tenaga kerja Indonesia telah menyebabkan para investor pusing karena beberapa alasan. Meski pemerintah sudah melakukan beberapa perubahan, masalah-masalah tersebut tidak akan berubah dalam waktu dekat.
Hal itu disebutkan dalam laporan Global Business Guide Indonesia yang diterima Viva.co.id, pada Kamis, 7 Januari 2015.
Masalah-masalah yang dialami oleh para pengusaha mengenai tenaga kerja berkaitan dengan tiga aspek. Pertama, peraturan yang kaku membuat perusahaan membayar mahal untuk memberhentikan karyawan, dan susah untuk mempekerjakan staf warga negara asing.
Kedua, kurangnya sumber daya manusia berkualitas di negeri ini. Ketiga, tidak terduganya dan tidak masuk akalnya kenaikan upah minimum.
Diakui ada beberapa perbaikan pada aspek ketiga karena pemerintah mengeluarkan paket kebijakan yang memperkenalkan formula baru untuk menghitung upah minim. Hal itu tentunya meningkatkan prediktabilitas tuntutan gaji.
Sementara masalah pertama dan kedua akan terus menghambat ketenagakerjaan di Indonesia di masa mendatang. Presiden Joko Widodo dan para menterinya sudah berjanji untuk membuat mudah perusahaan asing mempekerjakan staf asing. Akan tetapi para investor masih mengamati bagaimana kebijakan itu akan dilaksanakan.
"Sebuah liberalisasi lebih jauh aturan ketenagakerjaan akan dibutuhkan untuk meyakinkan investor. Meningkatkan sumber daya manusia membutuhkan sebuah langkah besar di pendidikan formal dan pelatihan kejuruan, yang pada gilirannya memerlukan investasi swasta dan tekad pemerintah, dan meski begitu hasilnya tidak akan nyata dalam semalam," demikian laporan Global Business Guide Indonesia.
(mus)