Inas: Tahun 2015 Fenomena Baru Oil Glut
VIVA.co.id – Anggota Komisi VII Inas N Zubir mengatakan, Shale Oil atau Gas di Amerika Serikat di produksi besar-besaran karena biaya produksinya murah. Bahkan memproduksi Shale Oil cukup dengan alat pengebor portable yang bisa diangkat dengan mobil pick-up biasa.
“Kalau parlemen Amerika menyetujui, maka mereka akan mulai meng-export minyak bumi pada tahun ini. Saudi Arabia pun tidak mau dominasinya terhadap minyak bumi direbut oleh negara lain, oleh karena itu mereka terus meningkatkan produksi minyak buminya dan diperkirakan pada tahun 2016 akan menjadi yang tertinggi dalam sejarah,” ujarnya, Rabu 6 Januari 2016.
Ia menambahkan, Rusia, dengan Presiden Putin, juga terus meningkatkan produksi minyak buminya menjadi yang tertinggi pasa tahun 2015 yang dan melewati produksi Arab Saudi, demi mengejar kocek negaranya demi penemuan-penemuan teknologi persenjataan-nya agar tetap sejajar dengan Amerika, sehingga tidak mudah ditekan-tekan oleh Amerika dan sekutunya.
“Tahun 2015, dunia mengenal sebuah fenomena baru, yakni "Oil Glut” atau banjirnya pasokan minyak bumi di dunia,” ungkapnya.
Apa yang akan terjadi ditahun 2016?
Total produksi minyak bumi dunia tahun 2015 kurang lebih adalah 82.000.000 Bbl/day, dengan harga rata-rata sepanjang tahun adalah US$35,-. Shale oil Amerika dengan cadangan yang sudah proven sebesar 4285 triliun barrels. Diperkirakan akan diproduksi 10.000.000 Bbl/day. Dan Eropa Timur akan ada tambahan sebesar 5.000.000 Bbl/day dimana 3.000.000 Bbl/day berasal dari laut Kaspia, Kazakhustan.
Iran, pada tahun 1979 di embargo sehingga tidak dapat meng-export minyak buminya yang pada saat itu berproduksi sebesar 6.000.000 Bbl/day. Jika embargo ini lepas, maka Iran akan memuntahkan minyak mentahnya dengan produksi sebesar 8.000.000 Bbl/day.
Sementara, Irak, produksi jumlah produksinya pada tahun 2015 sebesar 3.000.000 Bbl/day, akan meningkatkan menjadi 12.000.000 Bbl/day untuk biaya pembangunan negerinya yang sudah porak poranda.
Bagaimana dengan Shale oil China?
China seperti biasanya akan senyap dulu, tapi dipastikan akan ada kejutan tentang Shale oil China di tahun 2016. Alhasil diperkirakan pada tahun 2016 produksi minyak dunia adalah 125.000.000 Bbl/day dengan prediksi harga yang semakin murah yakni, US$15,- US$20,- per bbl.
Biaya produksi minyak bumi Indonesia sangat mahal yakni mencapai rata/rata US$25,- sehingga sulit meningkatkan lifting nasional. Bisa jadi KKKS akan berhenti memproduksi minyak bumi dan berdampak kepada produksi BBM Pertamina.
Oleh karena itu, pemerintah harus segera membangun SPR (Strategic Petroleum Reserve) untuk menjamin ketahanan energi umumnya dan ketahanan migas khususnya, ujar Inas.