Menkominfo Kirim Utusan ke Markas Google untuk Belajar
- Agus Tri Haryanto/VIVA.co.id
VIVA.co.id - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengungkapkan akan mengirim delegasi khusus ke markas Google di Mountain View, San Francisco, Amerika Serikat. Delegasi itu akan mempelajari teknologi yang dimiliki oleh raksasa mesin pencari internet tersebut, salah satunya mengenai Google Fiber.
Pengiriman ini terkait langkah Kementerian Kominfo yang sedang memfokuskan diri terhadap pengembangan layanan jaringan pita lebar tetap atau fixed broadband. Keinginan Rudiantara itu sudah disampaikan kepada salah seorang pendiri Google, Sergey Brin, yang menyempatkan diri bertemu dia akhir Desember lalu usai liburan Natal di Raja Ampat, Papua.
"Saya baru minta ke Sergey kemarin, saya bilang 'Saya mau kirim orang untuk belajar Google Fiber.' Dia (Sergey) bilang, 'Oke, tidak ada masalah,'" ujar Rudiantara ditemui di Ruang Serbaguna, Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu 6 Januari 2016.
Rudiantara menampik isu yang beredar saat ini bahwa perusahaan teknologi tersebut akan terjun meramaikan layanan fixed broadband dengan Google Fiber-nya itu di Tanah Air.
Pertemuan itu dikabarkan kabar tak sedap kalau Sergey tengah melobi pemerintah untuk memasukan Google Fiber di Indonesia yang bersaing dengan Telkom, MNC Play, Biznet, hingga Link Net.
"Bukan berarti (pertemuan dengan Sergey), Google akan ada di Indonesia," tegas pria yang pernah menjabat di berbagai posisi strategi operator telekomunikasi.
Disampaikannya, Indonesia perlu belajar banyak mengenai teknologi yang sedang marak dimanfaatkan oleh berbagai negara sebagai pendongkrak ekonomi. Maka dengan menempuh jalur belajar itu kepada pihak yang 'rajanya' teknologi, diharapkan Indonesia dapat menjadi negara yang patut diperhitungkan.
"Kita tidak boleh merasa paling jago, paling hebat. Kita (harus) pelajari, kalau ada yang bisa kita adopsi, kita adopsi. Saya kadang-kadang kaget juga (melihat perkembangan teknologi). Kita harus belajar cepat. Kecepatan itu penting, kita ini di dunia TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)," tutur dia. (ren)