Inalum Melantai di Bursa Tahun ini?
Senin, 4 Januari 2016 - 13:59 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
VIVA.co.id
- Kementerian Badan Usaha Milik Negara pada tahun ini mendorong perusahaan plat merah untuk mencari pendanaan melalui pasar modal dengan bergabung menjadi emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menteri BUMN Rini Soemarno mengungkapkan, tahun ini, pihaknya sedang mereview perusahaan mana yang berpotensi melakukan Initial Public Offering (IPO).
"Kami sedang me-review apakah ada BUMN yang akan kita go public (IPO)," ujarnya saat ditemui di gedung BEI Jakarta, Senin, 4 Januari 2016.
Selain menyiapkan beberapa perusahaan BUMN untuk IPO, Rini juga mengungkapkan, Kementerian BUMN tengah mengkaji mengenai peningkatan jumlah saham bagi BUMN yang sudah melantai di bursa saham.
"Jadi itu dua hal yang kita lihat jadi bukan hanya yang new-IPO tapi mungkin juga yang sudah go public," tuturnya.
Rini mengakui bahwa jumlah kepemilikan saham publik pada porsi saham masih kecil yang ada di tubuh perusahaan BUMN yang telah melantai di bursa saham. Akan tetapi, hal tersebut tidak mengurungkan niat pemerintah meningkatkan porsi kepemilikan sahamnya.
"Kami memang sedang mendorong peningkatan investasi di bidang itu yang sedang kami lihat, jadi dalam berapa minggu ini lah," ucapnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) merupakan perusahaan pelat merah yang paling berpotensi untuk melakukan pencatatan saham perdana dalam waktu dekat.
"Ya nanti kami lihat dulu ada beberapa potensi, kalo Antam kan memang sudah publik ya dan memang kemarin baru right issue. Kami memang sedang menjajaki mengenai inalum karena memang tergantung juga hal-hal apa saja yang akan dikembangkan di Inalum," tambahnya.
Rini mengungkapkan, salah satu faktor yang diyakini bahwa Inalum pantas untuk mencari pendanaan di pasar modal adalah potensi hilirisasi bisnis yang dilakoni oleh perseroan.
"Karena banyak potensi hilirisasi program inalum maupun juga kemungkinan kalo memang diizinkan oleh pemerintah," tuturnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Jadi itu dua hal yang kita lihat jadi bukan hanya yang new-IPO tapi mungkin juga yang sudah go public," tuturnya.