Raksasa Disc Tarra Tutup, Pelanggan Setia Menangis

Jumat, 1 Januari 2016 - 13:27 WIB

Oleh :

Ricky Anderson,

Dics Tarra

Sumber :

Dok.Cloudsmerahmuda

VIVA.co.id

- Kegembiraan malam tahun baru 2016, mungkin tak membawa nuansa kegembiraan yang sama, bagi para pecinta musik Tanah Air. Bagaimana tidak, setelah beberapa bulan lalu toko CD Aquarius tutup, kini giliran Disc Tarra yang gulung tikar.

Tepat di malam pergantian tahun baru 2016, 31 Desember 2015, secara resmi jaringan toko CD raksasa itu menghentikan kegiatan operasionalnya. Saat dicek ke salah satu mal besar di Jakarta, tempat salah satu outlet Disc Tarra berada, seorang karyawan di toko itu, membenarkan hal tersebut.

"Secara nasional, hari ini kami tutup serempak se-Indonesia. Kan sekarang di Surabaya tinggal ada dua outlet, Bandung dua outlet, dalam kota tinggal di Mal Bintaro, Pondok Indah Mall, Mal Kelapa Gading, Mal Kota Kasablanka, dan itu toko-toko kecil," kata pegawai yang menolak memberikan nama, Kamis malam, 31 Desember 2015.

Baca Juga :

Gerai CD Berguguran, Saatnya Era Digital?

Baca Juga :

Ki Kusumo Jadi Vokalis Band yang Usung Tema Cinta

Dari pantauan

VIVA.co.id,

Baca Juga :

Prilly Latuconsina Siapkan Sembilan Lagu di Album Perdana

terlihat toko musik itu memang tampak kosong, hanya tersisi satu rak CD yang masih tersisa di sana. Sementara terlihat jelas di kaca toko, ada tulisan diskon 70 persen. "Malam ini kami resmi tutup, waktu tutupnya akan ikut jam mal tutup," ungkap sang karyawan dengan wajah sedih.

Ia katakan, Disc Tarra sebenarnya tak takut dengan penjualan lagu secara nonfisik, karena buktinya, penggemar musik yang suka wujud fisik (CD) tetap setia membeli.

"Banyak pelanggan yang menangis. Ya, sejauh ini kami tetap berusaha fight. Tapi kalau akhirnya tutup juga, ya ini semua balik lagi pada keputusan owner," ujarnya. "Seluruh pegawai sudah resmi mengetahui kita akan tutup, sejak 25 Desember 2015 kemarin," katanya.

Baca Juga :

Halaman Selanjutnya

Ia katakan, Disc Tarra sebenarnya tak takut dengan penjualan lagu secara nonfisik, karena buktinya, penggemar musik yang suka wujud fisik (CD) tetap setia membeli.