Pemerintah Impor Sapi Lagi, Mengaku Kebutuhan Bertambah

Sumber :
  • VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengungkapkan pemerintah akan impor sapi sebanyak 600.000 ekor tahun 2016. Pasalnya, kebutuhan konsumsi sapi masyarakat Indonesia mencapai 675 ton.

Berdasarkan pasokan di Kementerian Pertanian dan Bulog diperkirakan ada 416.000 ton. Sehingga impornya akan mencapai 238.000 ton untuk tahun depan.

"Secara ekor, mungkin kita akan impor 600.000 ekor. Nah, walaupun kami baru membuat utk operasional baru satu semester dimana kuartal pertama kami perkirakan sedikit lebih banyak yaitu 200.000 ekor baru di bulan berikutnya 150.000," kata Darmin di Jakarta, Kamis 31 Desember 2015.

Menurutnya, pemerintah harus melihat betul kapan kira-kira harus impor sapi. Pasalnya, sapi agak rumit dibandingan impor komoditas lainnya. Jadi harus dilihat perkuartal dari kuartal sebelumnya.

"Impor sapi lebih rumit. Karena sapi yang kita impor kan sapi bakalan. Sapi bakalan itu, harus digemukan 4 bulan baru dijual. Lama lama jadi ahli sapi nih saya. Jadi tau semua," kata Darmin.
Ini Pemicu Harga Bawang Naik

Oleh karena itu, jika impor 200 ribu ekor di kuartal pertama pemakaiannya baru terlaksana diawal kuartal tiga. Jadi kalau hanya diumumkan satu kuartal akan kesulitan para pengusaha untuk impor dan membuat kontrak, serta melakukan tawar menawar dan menyiapkan kapal. 
Kementan Targetkan Harga Daging Sapi Rp85 Ribu per Kg

Selain itu, pemerintah mulai tahun depan akan memiliki pulau karantina sapi untuk meminimalisasi penyakit pada sapi yang biasanya terjangkit penyakit kuku dan mulut.
Menko Darmin: Jangan Buru-buru Simpulkan APBN Direvisi

"Sapi kan berpotensi punya penyakit mulut dan kuku, jadi dikarantina dulu disana, ahlinya ada, digemukkan, terus baru dijual ke daerah lain," ujar Darmin. (ren)
Ilustrasi petani

Indonesia Terancam Krisis Petani

Petani identik dengan kemiskinan.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016