Pemerintah Impor Sapi Lagi, Mengaku Kebutuhan Bertambah
Kamis, 31 Desember 2015 - 23:10 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id
- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, mengungkapkan pemerintah akan impor sapi sebanyak 600.000 ekor tahun 2016. Pasalnya, kebutuhan konsumsi sapi masyarakat Indonesia mencapai 675 ton.
Baca Juga :
Indonesia Terancam Krisis Petani
Berdasarkan pasokan di Kementerian Pertanian dan Bulog diperkirakan ada 416.000 ton. Sehingga impornya akan mencapai 238.000 ton untuk tahun depan.
"Secara ekor, mungkin kita akan impor 600.000 ekor. Nah, walaupun kami baru membuat utk operasional baru satu semester dimana kuartal pertama kami perkirakan sedikit lebih banyak yaitu 200.000 ekor baru di bulan berikutnya 150.000," kata Darmin di Jakarta, Kamis 31 Desember 2015.
Menurutnya, pemerintah harus melihat betul kapan kira-kira harus impor sapi. Pasalnya, sapi agak rumit dibandingan impor komoditas lainnya. Jadi harus dilihat perkuartal dari kuartal sebelumnya.
"Impor sapi lebih rumit. Karena sapi yang kita impor kan sapi bakalan. Sapi bakalan itu, harus digemukan 4 bulan baru dijual. Lama lama jadi ahli sapi nih saya. Jadi tau semua," kata Darmin.
Oleh karena itu, jika impor 200 ribu ekor di kuartal pertama pemakaiannya baru terlaksana diawal kuartal tiga. Jadi kalau hanya diumumkan satu kuartal akan kesulitan para pengusaha untuk impor dan membuat kontrak, serta melakukan tawar menawar dan menyiapkan kapal.Â
Selain itu, pemerintah mulai tahun depan akan memiliki pulau karantina sapi untuk meminimalisasi penyakit pada sapi yang biasanya terjangkit penyakit kuku dan mulut.
"Sapi kan berpotensi punya penyakit mulut dan kuku, jadi dikarantina dulu disana, ahlinya ada, digemukkan, terus baru dijual ke daerah lain," ujar Darmin. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
"Impor sapi lebih rumit. Karena sapi yang kita impor kan sapi bakalan. Sapi bakalan itu, harus digemukan 4 bulan baru dijual. Lama lama jadi ahli sapi nih saya. Jadi tau semua," kata Darmin.