1-1-1942: Cikal Bakal Perserikatan Bangsa-Bangsa Diresmikan
Jumat, 1 Januari 2016 - 06:05 WIB
Sumber :
- REUTERS
VIVA.co.id - Pada 74 tahun lalu, Presiden Franklin D. Roosevelt dari Amerika Serikat dan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill, membuat sebuah deklarasi yang ditandatangani oleh perwakilan dari 26 negara. Mereka menyebutnya PBB atau Persekutuan Bangsa-Bangsa, yang beberapa tahun kemudian menjadi Perserikatan Bangsa-bangsa.
Baca Juga :
05-08-1861: AS Berlakukan Pajak Penghasilan
Laman History melansir, para penandatangan deklarasi bersumpah untuk membuat sebuah organisasi penjaga perdamaian pasca perang dunia kedua.
Pada 22 Desember 1941, Churcill tiba di AS untuk menghadiri konferensi Arcadia, sebuah diskusi dengan Presiden Roosevelt mengenai strategi perang Anglo-Amerika dan mengenai perdamaian masa depan.
Serangan di Pelabuhan Pearl menunjukkan bahwa AS terlibat dalam perang dan adalah hal yang penting bagi Inggris serta AS untuk menciptakan proyek bersama melawan kekuatan Axis (Jerman/Hitler).
Untuk mencapai tujuan itu, keduanya membentuk staf khusus untuk mengkoordinasikan strategi militer melawan Jerman dan Jepang. Dan dari semua pencapaian serta hasil konferensi Arcadia, PBB adalah yang paling menjanjikan.Â
PBB dipimpin oleh Amerika, Inggris dan juga Uni Soviet. Penandatanganan persetujuan memnggunakan seluruh sumber dan informasi untuk mengalahkan kekuatan Axis. Saat itu disetujui bahwa tidak ada satupun negara di dunia yang ingin menuntut perdamaian terpisah dengan Jerman, Italia dan Jepang.
Selain itu, penandatanganan berisi perjanjian untuk mengejar penciptaan organisasi penjaga perdamaian internasional di masa mendatang yang  didedikasikan untuk memastikan "kehidupan, kebebasan, kemerdekaan, dan kebebasan beragama, dan untuk melestarikan hak-hak manusia dan keadilan." (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
PBB dipimpin oleh Amerika, Inggris dan juga Uni Soviet. Penandatanganan persetujuan memnggunakan seluruh sumber dan informasi untuk mengalahkan kekuatan Axis. Saat itu disetujui bahwa tidak ada satupun negara di dunia yang ingin menuntut perdamaian terpisah dengan Jerman, Italia dan Jepang.