BTN Optimis Kredit Macet Akan Turun
Selasa, 29 Desember 2015 - 17:54 WIB
Sumber :
- VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) optimistis hingga akhir 2015 kualitas kredit perseroan akan terjaga. BTN menargetkan hingga akhir tahun ini kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) akan mengalami penurunan menjadi di bawah kisaran 3,5 persen.
Direktur Utama BTN Maryono mengungkapkan, target NPL tersebut akan tercapai, asal perseroan mampu menjaga kualitas kreditnya ditengah pertumbuhan kredit yang pesat.
"NPL kita sudah mulai turun terus. Diperkirakan akhir tahun ini di bawah 3,5 persen. Angka di kisaran itu. Dengan petumbuhan kredit yang tumbuh pesat, kami terus jaga kualitas kredit. Jaga kualitas kredit sedini mungkin," kata Maryono saat diskusi di Jakarta, Selasa, 29 Desember 2015.
Ia menjelaskan, kinerja BTN hingga kuartal III 2015 terbilang bagus. Selain laba yang melonjak hingga 61,8 persen, BTN juga mampu mencetak pertumbuhan kredit sebesar 19,04 persen menjadi Rp131,58 triliun jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya di periode yang sama yakni Rp110,54 triliun.
Namun, Maryono mengaku tetap menjaga kualitas kreditnya. Berdasarkan laporan keuangannya, rasio NPL gross BTN mengalami penurunan menjadi 4,5 persen per September 2015 dari posisi tahun sebelumnya di periode yang sama 4,85 persen.
Baca Juga :
Tiga Cara Tarik Minat Calon Pembeli Rumah
Fokus di properti
Baca Juga :
BTN Sabet Digital Brand Award 2016 untuk KPR
Selain itu, BTN juga tetap konsisten terhadap fokus bisnis perseroan dalam bidang pembiayaan rumah. Kredit yang disalurkan oleh bank pelat merah ini, mayoritas masih didominasi oleh pembiayaan perumahan.
"Porsi pembiayaan perumahan di BTN per akhir September 2015 mencapai 89,61 persen," tuturnya.
Menurut Maryono, angka tersebut setara dengan Rp117,91 triliun dari total kredit yang disalurkan perseroan selama kuartal III 2015 yang mencapai Rp131,58 triliun, sementara sisanya yakni sebesar 10,39 persen atau setara dengan Rp13,67 triliun merupakan kredit yang disalurkan BTN untuk pembiayaan kredit non perumahan.
Maryono merincikan, dari total kredit yang disalurkan ke sektor perumahan sebesar Rp117,91 triliun tersebut, sebesar 30,46 persen atau setara dengan Rp40,08 triliun merupakan penyaluran untuk kredit rumah bersubsidi. Sedangkan sebesar Rp51,53 triliun atau setara dengan 39,16 persen, merupakan kredit yang disalurkan untuk rumah non subsidi.
Dia mengungkapkan bahwa peningkatan penyaluran kredit BTN tak lain ditopang oleh program sejuta rumah yang dicanangkan oleh Pemerintah. Program tersebut telah memberikan dampak positif terhadap kinerja perseroan. Sampai dengan akhir tahun, diperkirakan akan terealisasi sekitar 441.428 unit rumah. Per September 2015, BTN telah merealisasikan 372.393 unit rumah.
"Kami akan terus mendorong agar realisasi pembangunan sejuta rumah bisa bertambah. Ini karena potensi di daerah-daerah masih cukup besar," ujarnya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Maryono merincikan, dari total kredit yang disalurkan ke sektor perumahan sebesar Rp117,91 triliun tersebut, sebesar 30,46 persen atau setara dengan Rp40,08 triliun merupakan penyaluran untuk kredit rumah bersubsidi. Sedangkan sebesar Rp51,53 triliun atau setara dengan 39,16 persen, merupakan kredit yang disalurkan untuk rumah non subsidi.