Balon Internet Google Tersandung Alokasi Frekuensi Operator
- ww.google.com
VIVA.co.id - Salah satu pendiri Google, Sergey Brin, mengungkapkan terkait Project Loon atau balon internet, perusahaan kini tengah menunggu alokasi frekuensi 900 MHz yang rencananya akan diberikan oleh tiga operator seluler lokal yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL.
Jika itu sudah terpenuhi, barulah proyek balon internet itu bisa dimulai diujicobakan pada awal tahun depan.
Menteri Komunikasi dan Infromatika, Rudiantara, optimistis Project Loon Google itu akan berjalan dengan baik.
“Kami sudah membahas soal itu, nanti awal Januari 2016 mulainya,” kata menteri yang akrab disapa Chief RA itu.
Namun, Rudiantara menyatakan pemerintah tentunya tidak mengizinkan Google menjadi operator. Kerjasama memang seharusnya terjalin antara operator yang sudah ada di Indonesia, sejalan dengan strategi konsolidasi, dan efisiensi industri di Indonesia.
“Kami tidak memberikan izin khusus kepada Loon menjadi operator, mereka justru harus bekerja sama dengan operator existing, tanda tangan kerja sama dilakukan antara Google Loon, dengan Telkomsel, XL dan Indosat Ooredoo,” ujar Rudiantara, Selasa 29 Desember 2015.
Sebelumnya usai menemui Rudiantara, Sergey Brin mengakui kunci uji coba Project Loon adalah alokasi frekuensi pada 900 Mhz. Google saat ini masih 'tersandung' dan menunggu alokasi frekuensi tersebut.
“Sampai saat ini kami masih menyiapkan frekuensi dan kami masih menunggu alokasi frekuensi dari operator, kemungkinan besar awal Januari 2016 nanti kita sudah mulai membahas teknis proyek ini,” ujar Sergey kemarin.
Sergey mengungkapkan nantinya Project Loon akan disebar ke seluruh wilayah udara di Indonesia. Namun balon internet itu diakuinya tidak akan berada di atas wilayah daratan Indonesia saja, tetapi juga akan disebar di atas wilayah laut Indonesia.
“Nanti akan ada banyak balon udara tersebar di Indonesia ini,” tuturnya.
Selain itu, Sergey juga menyatakan, Google akan melakukan edukasi terlebih dahulu kepada masyarakat di seluruh Indonesia terkait Project Loon tersebut, agar tidak ada masyarakat yang terkejut ketika proyek ini dimulai pada awal 2016.
“Nanti kita akan memberikan edukasi kepada masyarakat Indonesia terkait Google Loon ini,” katanya.