Menteri Pertanian dan Industri Kena Sorotan Isu Reshuffle

Presiden Joko Widodo
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Masih belum optimalnya kinerja pemerintahan Joko Widodo memunculkan isu perombakan kabinet jilid II di penghujung 2015. Setelah merombak lima menteri pada Agustus lalu, muncul kabar ada beberapa lagi yang bakal diganti.

Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Carunia Mulya Firdausy, mengatakan beberapa kementerian yang patut untuk disorot adalah sektor pertanian dan industri. Menurut dia, untuk mendorong pertumbuhan tahun depan, kedua sektor ini dianggap tidak mampu menciptakan sinergi yang baik.

"Sektor untuk mendorong pertumbuhan itu tidak ada yang namanya disebut dengan duet antara pertanian dan industri. Gambarannya itu bisa dikatakan anjlok," ujar Mulya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Selasa 29 Desember 2015.

Mulya menjelaskan, di tengah kondisi ekonomi yang masih terfluktuasi, diperlukan peran dari kementerian terkait untuk menggenjot sektor-sektor potensial, yang mampu berkontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi di tahun-tahun yang akan datang.

"Inclusiveness ini masih menjadi indikator penting, terutama di sektor pertanian dan industri," tutur lanjut Mulya.
Komentar Rekan soal Wiranto Jadi Menko Polhukam

Secara keseluruhan, kata Mulya, jargon Presiden pada waktu masa kampanye tidak mampu diimplementasikan dengan baik oleh para jajarannya. Oleh karena itu ia berharap, ada kejelasan dari setiap menteri terkait, dalam upaya membangun nawacita yang telah dicanangkan Presiden.
Menhub Baru Tak Mau Dibandingkan dengan Jonan

"Kabinet Kerja, Kerja, Kerja itu tidak berjalan dengan baik. Disini perlu ada kejelasan. Kuantitas tidak menjamin, pemerataan untuk pertumbuhan," kata Mulya. (ren)
Titiek Soeharto: Jokowi Punya Pertimbangan Tunjuk Airlangga


Saleh Husin

Saleh Husin: Reshuffle Jadi Titik Balik Perbaikan Ekonomi

Tugas besar tim ekonomi baru adalah mengurangi impor untuk produksi.

img_title
VIVA.co.id
6 Agustus 2016