Bos Karaoke Lanjutkan Kasus Pemerasan oleh Vokalis Radja
Jumat, 25 Desember 2015 - 20:03 WIB
VIVA.co.id - Rumah karaoke Happy Puppy tak gentar dan akan terus melanjutkan kasus dugaan pemerasan yang dilakukan vokalis Band Radja, Ian Kasela.
Manager Legal Happy Puppy, Maharani Dewi mengatakan, sampai saat ini masih menunggu perkembangan dari penyidik Polda Jatim atas laporan dugaan pemerasan yang dilaporkannya terhadap Ian Kasela.
"Sementara ini manajemen Happy Puppy masih menunggu perkembangan yang di Polda. Belum ada pembicaraan ke sana (menggugat secara perdata Radja dan YKCI)," kata Maharani, Jumat 25 Desember 2015.
Menurut Maharani, Happy Puppy tidak pernah takut meskipun Ian Kasela melaporkan kasus itu ke Komisi III DPR RI di Jakarta. Karena menurut Maharani, itu adalah urusan pribadi Ian.
"Itu urusan dia pribadi, sementara manajemen Happup (Happy Puppy--red) nggak mau menanggapi,"ujarnya.
Ian Kasela dilaporkan dengan dugaan pemerasan terkait keberatan Ian atas pemutaran lagu-lagunya di rumah karaoke itu.
Terkait kasus itu, Ian bahkan mempidanakan bos Happy Puppy dengan tudingan pelanggaran hak cipta, Maharani Dewi berpendapat hal itu sebenarnya urusan Ian atau Radja dengan Yayasan Cipta Karya Indonesia (YKCI), bukan dengan rumah karaoke. "Kalau Ian bilang lagunya dicuri, beda ceritanya dicuri dengan kasus ini,"ujar Maharani.
Sebelumnya, Maharani Dewi, menjelaskan ancaman dan pemerasan disampaikan Ian melalui pesan singkat, yang dikirimkan saat pimpinan Happy Puppy diproses pidana di Kepolisian.
Dalam SMS, Ian menyiratkan akan mencabut laporan jika Happy Puppy menyerahkan uang senilai yang ia harapkan. "Secara lisan Ian menyebut angka Rp2,5 miliar," kata Maharani di Surabaya, Rabu, 16 Desember 2015.
Maharani juga menunjukkan isi SMS Ian Kasela yang dinilai bernada pemerasan itu. Isinya, "Siang pak boss...gmn kbrnya ne, msh gk mau nyelesaian ksus karaokenya hehe.. gkpp klo smpek mau k tahap 2 (penyerahan barbuk & tsk) nnt justru akan lebih sulit diberhentikan krn proses penahanan akan ttap brjlan...."
Pada SMS lain, Ian menunjukkan kalimat kecewa dengan angka uang perdamaian yang ditawarkan Happy Puppy sebesar Rp150 juta. "Kam kurang masuk akal itu pak" tulis Ian dalam SMS yang dibeberkan Maharani kepada wartawan.
Maharani mengaku angka ganti rugi yang ditawarkan Happy Puppy itu sudah standar. Ian Kasela menolak dan menawarkan angka fantastis, yakni Rp 2,5 miliar per tempat karaoke. "Kami juga sudah serahkan bukti SMS Ian Kasela yang diduga bernada ancaman dan pemerasan itu," ujar bekas legal consultan Yayasan Cipta Karya Indonesia (YKCI) itu.
Halaman Selanjutnya
Pada SMS lain, Ian menunjukkan kalimat kecewa dengan angka uang perdamaian yang ditawarkan Happy Puppy sebesar Rp150 juta. "Kam kurang masuk akal itu pak" tulis Ian dalam SMS yang dibeberkan Maharani kepada wartawan.