Akhirnya, Roket SpaceX Berhasil Mendarat Mulus
- www.space.com/SpaceX
VIVA.co.id - Perusahaan antariksa swasta milik miliuner Elon Musk, SpaceX, berhasil mencapai kesuksesan uji coba roket Falcon 9. Roket tersebut berhasil mendarat dengan mulus di daratan setelah berhasil meluncur ke wilayah orbit, Senin malam, 21 Desember waktu Florida, AS.
Keberhasilan ini terbilang cukup menjadi terobosan. Sebab roket Falcon 9 merupakan satu-satunya roket yang bisa kembali mendarat mulus ke daratan setelah mampu menembus orbit.
Pencapaian roket bekas pakai Falcon 9 itu diklaim melampaui keberhasilan roket bekas pakai New Shepard yang diluncurkan Blue Origin, perusahaan antariksa yang didirikan oleh bos Amazon.com, Jeff Bezos. Pada bulan lalu, roket New Shepard berhasil mulus mendapat di bumi secara vertikal, namun roket ini sebelumnya hanya meluncur dan mencapai wilayah suborbit saja.
Roket Falcon 9 meluncur ke orbit pada Senin 21 Desember malam waktu setempat atau Selasa 22 Desember pagi waktu Indonesia, dari fasilitas Cape Canaveral Air Force Station, Florida, AS. Roket ini meluncur ke wilayah orbit dengan misi mengirimkan 11 satelit untuk perusahaan komunikasi satelit, Orbcomm.
Dalam peluncuran itu, bagian kedua roket berhasil terpisah dan bagian roket pertama berhasil meluncur dan mendarat mulus di titik pendaratan yang telah ditentukan yaitu di Cape Canaveral. Sedangkan roket bagian kedua terpisah untuk mengirimkan 11 satelit di orbit.
Keberhasilan SpaceX mendaratkan roketnya dengan mulus kembali ke daratan menjadi obat kegagalan dalam uji sebelumnya. Diketahui dalam dua uji coba, yaitu pada Januari dan April 2015, peluncuran roket tersebut berakhir antiklimaks. Pada uji coba lalu yang diluncurkan di lepas pantai Samuder Atlantik, roket meledak saat menjelang mendarat di atas dek kapal di samudera tersebut.
Pada akhir Juni lalu, misi peluncuran kargo nonawak ke Stasiun Antariksa Internasional menggunakan roket Falcon 9 juga gagal. Setelah tiga menit lepas landas, roket pecah. Kegagalan misi Juni lalu disebabkan kegagalan topangan baja pada bagian atas Falcon 9. Atas berbagai kegagalan itu, Musk saat itu mengaku kapok, ia berambisi terus mengevaluasi dan harus berhasil mengembangkan teknologi yang bisa sukses mendaratkan roket kembali ke bumi.
"Saya pikir ini adalah roket yang telah ditingkatkan secara signifikan dari yang sebelumnya," kata Musk, 15 Desember roket dalam the American Geophysical Union, San Francisco, AS.
Awalnya roket Falcon 9 dijadwalkan meluncur pada Minggu malam 20 Desember, namun rencana itu diurungkan sebab jika analisa menunjukkan jika diluncurkan akhir pekan lalu, peluang sukses mendarat kembali di bumi hanya 10 persen saja.
Kini Musk bisa bernafas lega. Keberhasilan pendaratan roket bekas pakai itu akan menjadi kemajuan bagi misi antariksa ke depan, menjadi lebih efisien. Kesuksesan itu juga bisa dipakai untuk menyederhanakan dan mengefisienkan misi koloni ke Mars.
Sebelumnya Elon Musk sudah berambisi bahwa kesuksesan peluncuran roket ini akan menjadikan misi koloni Mars perusahaannya makin layak secara ekonomi.