2016, Kementerian PUPR Fokus Bangun Rusun di Perkotaan
- VIVA.co.id/Anhar Rizki Affandi
VIVA.co.id - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan terus menggenjot pembangunan sejuta rumah pada tahun depan. Dengan tidak tercapainya target pembangunan sejuta rumah di 2015, kementerian akan melakukan berbagai strategi untuk merealisasikan sejuta rumah.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Syarif Burhanudin, Senin 21 Desember 2015, mengatakan pihaknya akan mendorong pembangunan sejuta rumah, khusus untuk perkotaan dengan prioritas pembangunan rumah susun.
"Strategi kita, semua daerah perkotaan kita akan dorong untuk bangun rumah vertikal, baik itu pengembang besar, kecil, perumnas, maupun pembangunan dengan dana APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) juga seperti itu," ujar Syarif kepada VIVA.co.id saat dihubungi.
Dia mengatakan, tahun depan pembangunan rumah susun dengan dana APBN akan ditingkat untuk pembangunan rumah susun vertikal di atas delapan lantai.
Ia mengatakan, hal ini mempertimbangkan dengan terbatasnya lahan yang ada di perkotaan. Sementara itu, jumlah penduduk terus bertambah setiap tahunnya.
Dia mengaku akan memanfaatkan lahan-lahan yang idle (menganggur), baik lahan Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat untuk rumah susun.
"Ini khusus pembangunan rumah murah, sehingga harga tanahnya tidak akan membuat harganya semakin mahal, kemudian kita akan selesaikan regulasi," ucapnya.
Peraturan pembangunan rumah susun akan diselesaikan di daerah, dengan Peraturan Daerah (Perda) pendukung, disamping regulasi di pusat.
"Kita berharap, regulasi di daerah pun jalan khususnya masalah IMB (Izin Mendirikan Bangunan), BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), semua yang terkait dengan daerah," kata dia.
Pada 2016, Syarif mengatakan, pemerintah akan menambah target pembangunan rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) menjadi 700 ribu unit, dan non MBR sebanyak 300 ribu unit. (asp)