Anggota Komisi XI DPR Heran BI Minta Anggaran Naik
Rabu, 16 Desember 2015 - 18:47 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Anggota Komisi XI DPR, M Misbakhun, mengaku heran dengan usul kenaikan Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI) tahun 2016. Sebab, mestinya ATBI berkurang karena pekerjaan BI telah dikuraingi dengan keberadaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Saya heran terhadap ATBI tahun 2016. Tugas BI berkurang karena peran pengawasan beralih ke OJK, tetapi anggaran BI tetap naik,” ujar Misbakhun melalui layanan pesan singkat, Rabu 16 Desember 2015.
Misbakhun menilai ATBI 2016 itu tidak menggambarkan sebuah peta jalan (roadmap) BI yang mempunyai keinginan untuk memperkuat institusi sebagai bank sentral yang terpandang di kawasan regional. Politikus Golkar itu bahkan mengaku kecewa dengan kinerja BI selama ini.
Menurut dia, ATBI mestinya memberi gambaran tentang instrumen dan alat bagi BI. Sehingga tergambar secara jelas, utuh dan komprehensif langkah-langkah BI sebagai institusi penjaga kebijakan makro prudensial.
Namun demikian, Misbakhun menilai, sejauh ini BI masih terjebak pada skenario lama dan konvensional dalam penyusunan anggaran.
“Di mana kewenangan BI masih lengkap sebagai pengawas perbankan. Padahal saat ini peran pengawasan perbankan sudah beralih ke OJK dan tugas pengawasan bank ini merupakan separuh dari tugas BI,” katanya.
Sebelumnya, BI pada rapat kerja di Komisi XI DPR, Selasa 14 Desember, mengajukan anggaran Rp10,3 triliun untuk tahun depan. Angka itu naik 20,12% dibandingkan tahun ini yang sebesar Rp8,6 triliun.
Baca Juga :
Inflasi Terkendali, BI: Akhir Tahun di Bawah 4%
Sedangkan anggaran penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung BI dipatok Rp680 miliar atau naik 28,89%. Kenaikan itu disebabkan oleh meningkatnya anggaran untuk pos manajemen organisasi Rp102 miliar.
Program sosial BI dan pemberdayaan sektor riil dan UMKM Rp181,7 miliar atau naik 12,51%, pembayaran pajak Rp1 triliun atau naik 34,09%, dan cadangan anggaran Rp491 miliar atau naik 22,36%. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Sedangkan anggaran penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung BI dipatok Rp680 miliar atau naik 28,89%. Kenaikan itu disebabkan oleh meningkatnya anggaran untuk pos manajemen organisasi Rp102 miliar.