Pekan Spesial Bagi Manajer dan Pemain Buangan

Pelatih Leicester City, Claudio Ranieri.
Sumber :
  • REUTERS

VIVA.co.id – Dunia sepakbola kerap diwarnai dengan sejumlah keputusan konyol, kontroversial, terkesan kejam. Manajer dan pemain didatangkan atau dipecat dengan mudahnya. Beberapa yang terbuang, berhasil bangkit di tempat mereka yang baru.

Ayah Bek Chelsea Kumpul Kebo dengan Istri Orang

Pertandingan sepakbola di akhir pekan lalu, menjadi salah satu contoh momen spesial bagi mereka yang terbuang. Claudio Ranieri yang didepak dari Stamford Bridge 11 tahun silam, sukses di musim pertamanya kembali ke Premier League.

Leicester City dibawanya ke puncak klasemen musim ini. Dua pemain murah dan tak terkenal, diasahnya menjadi striker dan gelandang mematikan. Jamie Vardy sudah membuat 15 gol dan 2 assist, serta Mahrez 11 gol dan 7 assist.

Chelsea Saingi ManCity Kejar Aubameyang

Namun, yang jadi perhatian adalah reuni Ranieri dengan Chelsea. Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, tidak menganggapnya sebagai manajer yang bagus. Ranieri memberi pelajaran berharga, pada pertemuan pertamanya setelah dibuang pada 2004 lalu.

Hebatnya lagi, Ranieri menghadapi Chelsea yang berstatus sebagai juara Premier League, hanya dengan pasukan tidak terkenal pada Selasa, 15 Februari 2015. Total, harga pemain Leicester dan Chelsea bagai bumi dan langit. Kualitas manajer jelas jadi salah satu faktor kedigdayaan Leicester musim ini.

Fenomena Pemain Buangan

Tekad Lampard Jadi Manajer Chelsea

Masih terkait dengan Chelsea adalah mantan strikernya Romelu Lukaku. Striker Belgia yang dibuang Chelsea pada 2013 ini, kembali mencetak gol dalam laga melawan Norwich, akhir pekan lalu.

Lukaku dibeli Chelsea pada 2011, lalu disia-siakan selama 2 tahun. Dia dipinjamkan ke WBA selama 2 tahun, tampil impresif dan The Guardian memasukkannya dalam 10 pemain muda paling menjanjikan di Eropa.

Tetap saja Chelsea melepasnya ke Everton. Musim ini, dia telah membuat 14 gol, tercatat sebagai pencetak gol terbanyak kedua Premier League. Lukaku pun sudah masuk rekor, sebagai satu dari lima pemain yang mencetak 50 gol di Premier League sebelum usia 23 tahun.

Pemain buangan Chelsea lainnya, yang sukses akhir pekan lalu adalah Juan Cuadrado. Penyerang sayap yang dibeli Chelsea pada Februari 2015, itu mencetak gol pembuka kemenangan Juventus 3-1 atas Fiorentina.

Pemain asal Kolombia itu tidak dipercaya masuk skuad utama musim ini. Dia dipinjamkan pada akhir Agustus lalu ke Juventus, yang berencana untuk membuat permanen pemain 27 tahun yang sudah membuat 2 gol dan 4 assist dalam 8 laga.

Berikutnya adalah dua pemain buangan Manchester United, Joshua King dan Javier Hernandez. Setan Merah kembali kembali menelan kekalahan, saat bertemu dengan klub promosi Bournemouth pada Minggu, 13 Desember 2015.

Situasi yang lebih menyakitkan adalah bagaimana MU dibuat keok oleh pemain buangannya. Dilansir dari Metro, gol kemenangan Bournemouth dicetak Joshua King pada menit 54. Penyerang sayap 23 tahun itu sukses membalas dendam dua tahun setelah didepak dari Old Trafford.

Lantas striker asal Meksiko, Javier Hernandez atau akrab dipanggil Chicharito. Pemain yang diobral murah oleh Louis van Gaal musim panas lalu itu mencetak hattrick hanya dalam 13 menit untuk Bayer Leverkusen, saat laga melawan Borussia Monchenglandbach.

Performanya jauh lebih bagus dari semua pemain MU musim ini. Dia mencetak 15 gol dalam 12 pertandingan terakhir, sementara MU hanya 10 gol. Akurasi dan efisiensi tembakannya jauh lebih baik dari skuad Van Gaal. (one)

 

Manajer Chelsea, Maurizio Sarri (Foto: skysports)

Maurizio Sarri Bandingkan Tekanan di Napoli dan di Chelsea

Berada dalam sorotan di Chelsea, Maurizio Sarri mengaku tak risau.

img_title
VIVA.co.id
2 Februari 2019