Bos SpaceX Khawatir Perang Dunia III Gagalkan Misi ke Mars

CEO SpaceX Elon Musk
Sumber :
  • REUTERS/Mario Anzuoni/Files

VIVA.co.id - Pengusaha teknologi sekaligus miliarder AS, Elon Musk, memang sangat berambisi meluncurkan misi ke Planet Mars melalui roket yang dibikin perusahaannya, SpaceX. Namun dia khawatir kemajuan teknologi yang ada saat ini bisa menggagalkan misi peluncuran dan koloni ke Mars.

Bos SpaceX itu mengatakan kemajuan teknologi memungkinkan misi ke Planet Mars menjadi sangat mungkin. Misi ke Planet Merah itu bisa membawa pencapaian peradaban manusia.

Misi NASA ke Mars Dianggap Bunuh Diri

Dalam wawancara dengan GQ, dikutip dari Cnet, Senin, 14 Desember 2015, Musk mengatakan teknologi saat ini bisa melahirkan pencapaian peradaban manusia di masa modern. Dia mengatakan pencapaian peradaban di masa lalu adalah pembangunan bangunan kuno, misalnya, orang Mesir yang membangun piramida, atau kemajuan Kerajaan Romawi.

Namun Musk mengkhawatirkan kecanggihan teknologi saat ini bisa mendatangkan perang global yang bisa mengacaukan kemanusiaan dalam berbagai cara. Kemajuan teknologi saat ini, menurutnya, tak bisa dihentikan dan terus bergulir. Malah akan berputar ke arah sebaliknya. Kekhawatiran yang dimaksud yaitu munculnya perang besar di dunia yang ketiga.

"Saya tidak berpikir kita bisa mengabaikan kemungkinan Perang Dunia ketiga. Anda tahu, pada 1912 mereka memproklamirkan era baru perdamaian dan kemakmuran. Dengan mengatakan era peperangan telah berakhir," kata dia.

Namun nyatanya, malah muncul Perang Dunia I diikuti dengan Perang Dunia II dan Perang Dingin. Melihat riwayat sejarah tersebut, CEO Tesla itu juga mengkhawatirkan munculnya perang dunia lagi di bumi ini.

"Jadi saya pikir kita perlu mengakui pasti ada kemungkinan adanya Perang Dunia ketiga," kata dia.

Musk mengatakan, jika itu terjadi maka bakal lebih buruk dengan perang dunia yang muncul sebelumnya. Sebab ada kemungkinan perang dunia di masa modern ini akan melibatkan penggunaan senjata nuklir yang kuat.

Sebelumnya, pada September lalu, Musk pernah mengeluarkan pernyataan yang kontroversial. Menurutnya kekuatan nuklir bisa membuat Mars menjadi seperti bumi yang layak untuk kehidupan.

Namun dalam wawancara dengan GQ tersebut, Musk mengatakan orang terlalu berpikir pendek. Dia menjelaskan pernyataannya itu bukan bom nuklir yang sebenarnya. Menurutnya, itu hanyalah perumpamaan saja.

"Bukan senjata nuklir yang sebenarnya. Saya pikir banyak orang tak menyadari matahari adalah ledakan paduan raksasa. Kita hanya membahas menduplikasinya dalam bentuk kecil di Mars. Pada dasarnya matahari berdenyut kecil. Tidak akan ada radiasi atau dampak seperti itu," katanya.