Mendulang Dolar AS dari Kreasi Kulit Kerang
Sabtu, 12 Desember 2015 - 06:55 WIB
Sumber :
- VIVA.co.id/Dodi Handoko
VIVA.co.id
- Potensi kelautan Indonesia memang sangat menakjubkan. Selain ikan, di tangan Nur Hadiah Jaime Taguba, kulit kerang pun bisa disulap menjadi kucuran dolar Amerika Serikat yang melimpah.
Mencari kulit kerang bukanlah pekerjaan yang sulit. Kulit kerang menjadi sampah yang terabaikan dan banyak berserakan di pesisir pantai Cirebon, daerah dimana ia tinggal.
Sejak tahun 2000, dia telah menekuni dunia ‘perkerangan’. “Awalnya, saya hanya memasok bahan baku saja dan diekspor ke Filipina. Dalam sebulan bisa ekspor sampai 50 ton kulit kerang,” ujarnya kepada VIVA.co.id, beberapa waktu lalu.
Untuk bahan baku, Nur mengaku, biasa mengambil dari para pengepul. Setiap bulannya, para pengepul bisa mengirim 25 ton kulit kerang. Keuntungannya, kulit kerang bisa distok dan tidak mudah rusak.
Baca Juga :
Ini Tantangan Terbesar Bagi Wirausaha Startup
“Di Indonesia itu kan ada sekitar 17.000 pulau dengan potensi laut yang melimpah. Jadi, saya yakin untuk bahan baku tidak akan kekurangan. Saat ini, saya sudah memiliki lima pengepul, masing-masing bisa kirim 25 ton kulit kerang per bulannya,” tuturnya.
Baca Juga :
Ingin Tahu Rahasia Sukses Bisnis Startup?
Untuk pembuatan aneka ragam jenis kerajinan berbahan kulit kerang, saat ini Nur Handiah sudah mempekerjakan sekitar 500 karyawan.
Selain itu, ia juga menjalin kerja sama dengan 15 kelompok kerja untuk mensuplai bahan baku pendukung lainnya. Adapun jenis kulit kerang yang dipakai hampir 90 persen adalah kulit kerang simping atau capiz shell.
“Untuk jenis kerang ada lima hingga enam macam, semuanya termasuk ke dalam jenis kerang yang tak dilindungi. Artinya, kerang tersebut bisa dimanfaatkan,” kata peraih beragam penghargaan, seperti dari ASEAN Consultant Program sebagai the best designer.
Kulit kerang bagai lumbung rezeki baginya. Hal itu, karena setiap hari permintaan ekspor terus meningkat. Melimpahnya permintaan, membuat dia harus mencari kulit kerang hingga ke laut Madura dan daerah lainnya di Indonesia.
“Namun, dari waktu ke waktu, ternyata ekspor dalam bentuk bahan baku yang masih kotor sangat murah dan potensi masyarakat untuk diberdayakan sangatlah banyak. Saya putuskan untuk tidak mau lagi ekspor bahan baku. Saya ingin ekspor yang lebih baik lagi dalam bentuk yang sudah jadi,” tutur ibu lima anak ini.
Meski hanya berbekal di ilmu keguruan, Nur Handiah membuktikan mampu mengolah kulit kerang menjadi aneka ragam kerajinan yang memikat mata.
“Justru itu tantangan bagi saya. Saya harus belajar otodidak tentang karakteristik kulit kerang dari berbagai media, seperti buku dan dari pameran-pameran. Alhamdulillah, saya bisa dan pasar ekspor pun menerima baik karya saya,” ujar lulusan IKIP Cirebon ini.
Mengekspor dalam bentuk jadi menjadi berkah tersendiri bagi wanita kelahiran Banyumas, Jawa Tengah ini. Dikatakannya, dengan menjual kerajinan kulit kerang, omzetnya pun makin meningkat.
Dalam sebulan, dia mampu memenuhi pundi-pundinya dengan dolar AS hingga US$50 ribu. Kini, bisnis kerajinan kulit kerangnya pun makin mendunia.
“Ya Alhamdulillah, saya mampu ekspor sampai lima kontainer kerajinan kulit kerang di tiap bulannya,” katanya.
Adapun negara tujuan ekspornya seperti Italia, AS, Perancis, Spanyol, Jerman, Belanda, Australia, Brasil, Argentina, Columbia, Afrika Selatan, Mexico dan negara-negara lainnya.
“Negara tujuan ekspor saya, ya ada sekitar 20 negara,” ujar Nur Handiah.
Diakuinya, pasar ekspor lebih menjanjikan ketimbang pasar dalam negeri. Meski sudah membuka tujuh showroom di beberapa kota seperti Bali, Yogyakarta dan Jakarta, tetap saja pelanggannya sebagian besar orang asing.
Dia menuturkan, pembeli dalam negeri hanya sekitar 10 persen, sisanya luar negeri. "Mungkin karena orang kita sudah tahu ini adalah sampah, makanya peminatnya sedikit,” keluhnya.
Mengenai harga, aneka kerajinan buatannya berkisar antara Rp6.000 sampai Rp20 juta. Karena bisnisnya makin menggeliat, Nur pun tak ragu terus melakukan berbagai inovasi dalam hal desain dan bentuk yang lebih memikat.
Kini, setelah 10 tahun terjun di bisnis ini, kulit kerang sudah memiliki nilai lebih yang diproduksi ke berbagai barang rumah tangga seperti kursi, kaca rias, lampu gantung, lampu duduk dan aneka kerajinan glamour lainnya.
“Jenisnya sudah mencapai 2.600 buah untuk segala kebutuhan rumah tangga. Untuk satu macam barang ada yang bisa dikerjakan dalam waktu satu hari, adapula yang membutuhkan waktu hingga berhari-hari, tergantung besar-kecilnya barang yang akan dibuat,” katanya.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya