Ini Penyebab Iklan di Televisi Turun
Kamis, 10 Desember 2015 - 17:17 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id
- Imbas dari perlambatan ekonomi global dan nasional ternyata turut berdampak pada penurunan belanja iklan televisi di Indonesia pada tahun 2015.
Jika dibandingkan dengan tahun lalu, belanja iklan televisi pada tahun ini cukup menurun signifikan. Adapun Belanja iklan televisi tahun lalu mencapai Rp99 triliun atau 66 persen dari pendapatan iklan nasional secara keseluruhan.
"Pada tahun ini, berdasarkan data yang dikumpulkan adstensity atau aplikasi yang dikembangkan oleh kami, yaitu hingga 30 November 2015, dipastikan menurun, diperkirakan tahun ini hanya mencapai Rp71,4 triliun," ujar CEO PT Sigi Kaca Prawira, Sapto Anggoro di Jakarta, Kamis, 10 Desember 2015.
Ia menjelaskan dari periode 1 januari hingga 30 November 2015, perolehan iklan televisi baru mencapai Rp65,55 triliun. Artinya terdapat gap senilai Rp33,44 triliun pada satu bulan terakhir di tahun 2015 dibanding tahun lalu.
"Dengan rata-rata belanja per bulan sebesar Rp5,95 triliun, dapat dipastikan tidak akan menyamai angka belanja iklan televisi pada tahun lalu," kata dia.
Ia mengatakan bahwa perlambatan ekonomi menjadi penyebab utama yang ditandai dengan memburuknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
"Sehingga banyak rencana belanja iklan tidak dapat dieksekusi dengan baik," kata Sapto.
Namun, masih ada satu perusahaan atau pemilik brand yang melakukan belanja iklan televisi yang mencapai Rp1 triliun per tahun. Brand itu adalah Djarum, dengan total belanja sampai dengan November 2015, mencapai Rp1 triliun.
"Agresivitas Djarum disusul oleh Sampoerna dengan spending Rp902 juta, atau hampir menyentuh angka Rp1 triliun," tuturnya.
Baca Juga :
Riset: Iklan Luar Ruangan Lebih Efektif dari Televisi
Iklan luar ruangan menghemat pengeluaran pengiklan.
VIVA.co.id
4 Agustus 2016
Baca Juga :