Tahan Banting, Bos BCA Dinobatkan Marketeer of The Year 2015
Kamis, 10 Desember 2015 - 15:26 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Presiden Direktur Bank Central Asia Jahja Setiaatmadja dinobatkan sebagai Marketeer of The Year Indonesia 2015. Jahja dianggap tahan banting dan berhasil 'memasarkan' BCA di tengah gonjang-ganjing ekonomi sejak awal 2015.
Penghargaan ini diberikan di ajang MarkPlus Conference 2016 bertajuk New Market + Marketing In Challenging Times; What Is Your Growth Action? Forum ini diikuti 5.000 partisipan yang terdiri dari eksekutif perusahaan, pebisnis, pemasar, akademisi, pelajar dan profesional dalam dan luar negeri.
Menurut CEO MarkPlus Hermawan Kartajaya, dari kacamata pemasaran Jahja dianggap berhasil membuat perubahan. "Jadi ini merupakan pengakuan kepada marketeer di Indonesia yang tidak hanya sukses memimpin perusahaan, tapi juga memberikan efek positif bagi masyarakat banyak. Dinilai memiliki kreativitas dan produktivitas, sehingga menciptakan perubahan," kata Hermawan di Jakarta, Kamis, 10 Desember 2015.Â
Di tengah gonjang-ganjing ekonomi, di mana rupiah terjun bebas ke level terendah terhadap dolar AS, yang membuat kinerja industri perbankan Indonesia melambat, BCA masih bisa mencatatkan pertumbuhan. Di kuartal ketiga 2015, pendapatan operasional bank mencapai Rp34,4 triliun atau naik 13,9 persen.
Sementara laba bersihnya tercatat Rp13,37 triliun atau tumbuh 9,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan rasio kredit macet atau non performing loan bertengger di angka 0,7 persen.
Meski mendapat penghargaan tertinggi di dunia marketing, Jahja mengaku tidak pernah mengenyam pendidikan marketing. Namun ia mengaku cukup berhasil dalam beberapa produk yang dipasarkan BCA, seperti Kredit Pemilikan Rumah (KPR).
Saat menjabat presdir di tahun 2011, produk KPR BCA belum menonjol. Namun ia melihat kesempatan emas untuk lebih aktif memasarkan produk KPR dan membuahkan hasil dengan pencapaian portofolio pada Februari 2015 sebesar Rp60 triliun. Peningkatan juga terjadi pada kredit kendaraan dari semula Rp1,8 triliun per bulan kini sebesar Rp2,1 sampai Rp2,2 triliun per bulan.
Peningkatan pelayanan juga dilakukan dengan menguatkan 'pasukan' call center sebanyak 1.200 orang. "Mereka tak hanya terima pengaduan, tapi juga memberi edukasi kepada nasabah sehingga bisa disebut sebagai finansial literasi," kata Jahja.
Selain penghargaan Marketeer of The Year Indonesia 2015, juri MarkPlus yang diketuai Menteri Pariwisata Arief Yahya juga memberikan penghargaan Lifetime Achievement Award kepada Founder dan Chairman Lippo Group, Mochtar Riady, yang berhasil menjadi bukti hidup sosok yang banyak menggebrak dunia perbankan dan properti di Indonesia.
Meski sempat jatuh bangun dalam karirnya, Mochtar berhasil membesarkan BCA, dan membuat grup Lippo mendunia. Nasib mengubahnya setelah ia mendapat kepercayaan dari konglomerat, mendiang Liem Sioe Liong.
MarkPlus juga memberikan anugeraj Indonesia Marketing Champion 2015 kepada 18 orang yang berprestasi di 18 sektor industri, di antaranya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, yakni:
1. Presdir BCA Jahja Setiaatmadja (Commercial Banking)
2. Presdir FIFGroup Suhartono (Multifinance)
3. CEO Asuransi Astra Santosa (Insurance)
4. Marketing Director PT Astra Honda Motor Margono Tanuwijaya (Automotive)
5. CEO PT Garuda Indonesia Arif Wibowo (Transportation)
6. Direktur Operasional TIKI Rocky agoya (Logistics)
7. Direktur Utama Telkomsel Ririek Ardiansyah (Telecommunication)
8. Co-Founder & CEO NET TV Wishnutama Kusubandio (Media)
9. CEO Traveloka Ferry Unardi (E-Commerce & Application)
10. Dirut Konimex Pharmaceumical Laboratories Rachmadi Joesoef  (Pharmaceutical)
11. Dirut Hermina Hospital Group dr Hasmoro (Hospital)
12. Preskom Kawan Lama Kuncoro Wibowo ( Retail)
13. Managing Director Kalbe Nutritionals (Fast Moving Consumer Goods)
14. Presdir PT BSD FX Ridwan Darmali (Property)
15. Marketing and Trading Director.PT Pertamina Achmad Bambang (Resources and Mining)
16. Dirut Pelindo III Djarwo Sujanto (Infrasructure)
17. Presdir PT Waskita Karya Muhammad Choliq (Building Material and Construction)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Di tengah gonjang-ganjing ekonomi, di mana rupiah terjun bebas ke level terendah terhadap dolar AS, yang membuat kinerja industri perbankan Indonesia melambat, BCA masih bisa mencatatkan pertumbuhan. Di kuartal ketiga 2015, pendapatan operasional bank mencapai Rp34,4 triliun atau naik 13,9 persen.