KB Dinilai Solusi Tepat Kurangi Dampak Perubahan Iklim
- inmagine
VIVA.co.id - Pengendalian angka kelahiran (keluarga berencana/KB) dianggap bisa mengurangi dampak perubahan iklim. Semakin sedikit yang diberi makan, maka produksi dan distribusi makanan akan semakin besar.
Hal ini disampaikan oleh penasihat ternama Paus Vatikan, Cardinal Peter Turkson, menanggapi isu perubahan iklim yang saat ini sedang ramai dibicarakan. Pernyataan ini juga seiring dengan usainya konferensi perubahan iklim yang diadakan PBB pekan lalu.
Dilansir melalui IB Times, Kamis, 10 Desember 2015, menurut Turkson, program keluarga berencana merupakan solusi yang baik untuk mengatasi dampak perubahan iklim, khususnya pada masalah suplai makanan secara global.
Sebelumnya PBB telah memprediksi jika saat ini populasi global telah mencapai 7 miliar jiwa dan akan bertambah menjadi 9,6 miliar pada 2050.
Dipaparkan Turkson, pertumbuhan populasi global ini akan seiring dengan meningkatnya kebutuhan pangan di seluruh dunia. Hal ini akan membuat sulit produksi dan distribusi karena dampak perubahan iklim pada lingkungan wilayah yang kerap memproduksi pangan.
Dampak tersebut seperti kekeringan dan cuaca ekstrim yang terjadi, mempengaruhi kondisi lahan dan panen.
"Semakin banyaknya mulut yang diberi makan akan memberikan tantangan bagi kita untuk lebih produktif lagi. Namun jika tidak diimbangi dengan lahan sumber produksi atau jalur distribusi yang memadai, ini akan sulit. Ini merupakan tantangan bagi kita melakukan manajemen pangan yang aman dan memastikan semua orang di dunia mendapatkan asupan yang seharusnya," ujar Turkson.
Menurut Turkson, jumlah populasi saat ini telah diambang kritis dan harus dicari solusinya. Gereja Vatikan pun menyarankan untuk menggalakkan program KB.
"Paus telah menyarankan KB, namun tidak menganjurkan metode kendali kelahiran menggunakan rekayasa, seperti pil kontrasepsi dan sejenisnya. Kita tidak harus menyelesaikan dengan sesuatu metode yang buruk," ujar Turkson. (ase)