14 Desember, Bumi Dihujani Meteor Geminid
Kamis, 10 Desember 2015 - 11:46 WIB
Sumber :
- spaceweather.com
VIVA.co.id
- Setiap tahunnya di bulan Desember adalah giliran meteor Geminid untuk menghujani Bumi. Ratusan meteor diperkirakan menghiasi langit Bumi di malam hari pada 14 Desember 2015.
Dilaporkan oleh laman National Geographic , Kamis, 10 Desember 2015, hujan meteor tahunan ini sejatinya telah berlangung sejak 5 Desember lalu. Sayangnya, hanya satu atau dua meteor yang terlihat jatuh ke Bumi.
Dilaporkan oleh laman National Geographic , Kamis, 10 Desember 2015, hujan meteor tahunan ini sejatinya telah berlangung sejak 5 Desember lalu. Sayangnya, hanya satu atau dua meteor yang terlihat jatuh ke Bumi.
Hujan meteor akan meningkat pada puncaknya, sekitar 13 Desember dan 14 Desember 2015. Namun, masyarakat dunia bisa melihatnya sejak 12 Desember, meskipun objek masih akan terlihat kabur dan membutuhkan bantuan teleskop.
"Ada sekitar 120 meteor yang bisa dilihat setiap jamnya. Namun, kondisi lingkungan dan lokasi harus ideal, alias tidak begitu banyak polusi cahaya," ujar pihak NASA, seperti dikutip dari
SpaceRef.com
.
Pemerhati astronomi, Michael E. Bakich menambahkan, untuk bisa melihat hujan meteor ini di waktu puncak, masyarakat tidak membutuhkan bantuan alat khusus. Yang terpenting adalah lokasi pemantauan harus jauh dari kota yang banyak cahayanya.
"Duduk saja di kursi, atau posisi tiduran menghadap langit, meteor akan menampakkan diri," ujar Bakich.
Bagi yang tidak bisa melihatnya, NASA akan menyajikan hujan meteor itu secara langsung melalui situs online
(live streaming)
sejak 13 Desember nanti. NASA akan mengambil lokasi di Marshall Space Flight Center di Huntsville, Alabama.
Live streaming
itu juga akan diselingi oleh komentar dan wawancara dengan para astronom NASA. Di antaranya adalah Dr. Bill Cooke, Danielle Moser, dan Rhiannon Blauw dari Meteoroid Environment Office NASA.
Diperkirakan ada 100 sampai 120 meteor Geminid yang menghujani langit Bumi dan bisa dilihat dengan mata telanjang. Hujan meteor Geminid berasal dari puing objek luar angkasa bernama 3200 Phaethon. Objek itu sejak lama dikategorikan sebagai asteroid, namun sekarang dianggap sebagai komet yang telah punah.
Pada pertengahan Desember, saat Bumi mengorbit Matahari, terlintas juga sisa-sisa puing 3200 Phaethon dari konstelasi Geminid. Ini lah yang kemudian masuk ke atmosfer dan berperan sebagai hujan meteor.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hujan meteor akan meningkat pada puncaknya, sekitar 13 Desember dan 14 Desember 2015. Namun, masyarakat dunia bisa melihatnya sejak 12 Desember, meskipun objek masih akan terlihat kabur dan membutuhkan bantuan teleskop.