Cara Jaga Kondisi Finansial Saat Terkena Bencana
Kamis, 10 Desember 2015 - 06:18 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id
- Indonesia kerap ditimpa bencana. Bencana banjir, gempa bumi, gunung meletus, hutan kebakaran. Karena itu, Anda harus cerdas dalam mengatur keuangan untuk mengantisipasi bencana yang sering terjadi ini, sebab kita tidak tahu kapan bencana akan datang.
Baca Juga :
Manfaat dan Risiko Investasi Obligasi
Dari sisi finansial, bencana alam juga akan berimbas secara signifikan terhadap kondisi keuangan. Badan Pusat Statistik (BPS) mengatakan bahwa inflasi ketika bencana alam terjadi menanjak hingga level 1,07 persen.
Baca Juga :
Ini Gambaran Indahnya Hidup Tanpa Utang
Agar tidak terjebak masalah keuangan akibat bencana alam, berikut kami berikan tips untuk mengatasi masalah keuangan yang ditimbulkan dari bencana alam:
1. Persiapkan dana darurat
Dana darurat wajib dimiliki oleh siapapun. Sebab dana darurat ini berguna untuk menolong Anda ketika mengalami bencana atau musibah. Ketika dalam kondisi yang normal dan tidak ada risiko terkena bencana alam, maka usahakan untuk menabung lebih banyak agar dana darurat yang tersimpan juga lebih banyak.
Bagaimana jika porsi dana darurat untuk keluarga dengan risiko bencana yang cukup besar? Apapun itu, yang pasti porsi dana darurat seharusnya tidak boleh berbeda. Tapi, Anda juga bisa berkaca dari seberapa besar pengeluaran akibat bencana alam.
Contohnya, jika biaya untuk mengungsi atau pindah ke luar kota, Anda memerlukan budget untuk keperluan logistik ketika berada dalam kondisi mengungsi, biaya perbaikan untuk rumah pasca-banjir, dan lain sebagainya. Dana darurat itu merupakan bagian dari proteksi keuangan Anda layaknya asuransi.
2. Mulai gunakan asuransi kesehatan
Mulai sekarang, jika Anda belum memiliki asuransi kesehatan, maka mendaftarlah. Jangan ditunda lagi, ingat dengan berbagai bencana alam yang bisa menularkan berbagai macam penyakit, kesehatan tentu akan jadi terganggu.
Asuransi kesehatan ini penting bagi Anda untuk memproteksi biaya kesehatan. Selain asuransi kesehatan, Anda juga harus mempersiapkan dana kesehatan untuk mengantisipasi biaya rawat jalan.
Baca juga: Biaya Balik Nama Mobil dan Cara Mengurusnya
3. Susun jalan keluar
Sehebat apa pun Anda dalam menyiapkan keuangan untuk menghadapi risiko bencana alam, masih akan terasa tidak sepadan dengan berbagai kerugian yang harus Anda akibat bencana alam itu.
Kehidupan anda yang berkualitas pun akan terganggu, kesehatan akan rentan dengan berbagai resiko penyakit, pendidikan anak pun akan terusik, belum pula berbagai biaya lainnya yang harus Anda siapkan secara simultan dan terus-menerus untuk menghadapi berbagai risiko itu.
Anda harus berpikir ekstra untuk bersiap-siap mengeksekusi opsi pindah rumah. Kalau tinggal di wilayah banjir, jual rumah Anda sekarang juga walaupun risiko yang timbul adalah harganya pasti akan jatuh.
Uang dari hasil penjualan rumah itu bisa digunakan untuk menambal biaya uang muka atau uang muka rumah baru nantinya. Bagaimana untuk menyusun rencananya? Ini ulasannya
• Dahulukan untuk meriset seberapa besar harga jual rumah Anda pada saat ini.
Nah dari situ, asumsikan harga yang paling konservatif sebagai acuan untuk perhitungan dan perencanaan. Misalnya, harga rumah Anda saat ini sedang turun menjadi Rp200 juta, asumsikan saja kalau harga jual rumahnya itu terdiskon lagi 30 persen, dengan seperti itu akan menambah kemungkinan rumah Anda akan cepat laku, sebab kondisinya Anda membutuhkan uang cepat.
• Jangan lupa untuk memastikan rumah baru Anda
nantinya benar-benar bebas dari bencana, minimal banjir. Ingat, walaupun rumah baru Anda bebas dari banjir, tapi jika akses jalan dan lingkungan sekitar perumahan Anda terkena banjir, tentu ini akan menyulitkan.
• Segera tentukan target. Contoh, Anda menargetkan untuk bisa pindah rumah dalam jangka waktu lima tahun ke depan. Maka, sejak tahun ini Anda harus bisa menabung dan mengumpulkan dana untuk menutupi kebutuhan uang muka pembelian rumah baru. Jika rumah yang Anda inginkan itu harganya saat ini Rp 500 juta, maka DP-nya sebesar Rp100 juta.
Baca juga: Cara Membuat SIM dan Biaya Pengurusannya
4. Pikirkan Manfaat Ke Depannya
Jangan lihat harga rumah baru Anda mahal dan sulit terbeli, tapi lihat manfaat yang didapat. Di samping tidak kena banjir lagi, harga rumah baru Anda akan terus naik sehingga nilai aset tentu akan semakin meningkat.
Sebagai contoh, Anda membeli rumah baru seharga Rp200 juta, siapa tahu 5 tahun ke depan harganya sudah menjadi Rp500 juta, bahkan lebih seiring dengan pengembangan wilayah yang terus terjadi. Jadi, masih mau terus rugi terkena bencana?
Baca Juga :
Tips Sukses Bisnis Pencucian Mobil dan Motor
Tidak hanya modal yang dibutuhkan.
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :