Pesawat Jepang Masuki Orbit Planet Venus
- www.nationalgeographic.com/Akihiro Ikeshita/JAXA
VIVA.co.id - Jepang menandai misi antariksanya pada hari ini. Pesawat antariksa Negeri Matahari Terbit itu, Akatsuki, Senin pagi telah berupaya untuk mendekati Planet Venus.
Dan dalam waktu yang tidak lama, hanya satu jam, mendekati Venus, dilaporkan pesawat Akatsuki telah berada di orbit planet tetangga Bumi tersebut.
Dikutip dari National Geographic, Senin 7 Desember 2015, tim peneliti di Sagamihara, Jepang, menyebutkan pencapaian sukses Akatsuki masuk di orbit Venus merupakan yang pertama kalinya sejak pesawat itu meluncur ke antariksa pada Desember 2010.
Keberhasilan pesawat Akatsuki mengorbit Venus merupakan keberhasilan bagi misi Jepang tersebut. Sebab, sejak diluncurkan lima tahun silam, pesawat itu sebenarnya sudah mencoba untuk mengorbit Venus.
Namun, saat itu, sistem pesawat mengalami kesalahan. Tapi, peneliti saat itu tak memutuskan menarik pesawat tersebut untuk mengobit Venus. Malah sebaliknya, Akatsuki "dipaksa" untuk terus bisa mengunjungi Venus.
Tim peneliti di Jepang saat itu mengatakan telah memastikan katup dalam sistem pendorong pesawat telah retak. Tapi, peneliti tak menyerah, tetap memaksa pesawat Akatsuki terus mencoba memasuki orbit Venus.
Akhirnya, meski harus menunggu setengah dekade, pesawat Akatsuki akhirnya berhasil mendekati Venus.
Praktis selama lima tahun sejak diluncurkan, pesawat ini hanya mengorbiti Matahari.
Peneliti mengatakan, pada saat ini, Akatsuki tergantung pada pendorong kecil untuk menuju Venus. Ada empat pendorong yang diprogram untuk melesatkan pesawat dalam 20 menit.
Jika skema ini berjalan lancar, pesawat Akatsuki diperkirakan bisa mengorbit Venus dari jarak 5 ribu sampai 300 ribu kilometer dari permukaan Venus.
"Kami telah melalui operasi yang sempurna," kata Manajer Proyek Institute of Space and Astronautical Science Badan Antariksa Jepang (JAXA), Masato Nakamura.
Pesawat Akatsuki diproyeksikan mempelajari kepadatan, atmosfer Venus yang beracun. "Kami harus menunggu dua hari untuk mengonfirmasi orbit Venus. Saya sangat optimistis. Ini yakin penting akan sukses," kata dia.
Laman Space.com menuliskan, pesawat Akatsuki dibuat dengan biaya US$300 juta. Akatsuki memiliki arti fajar dalam bahasa Jepang. Sebenarnya, pesawat ini diluncurkan pada Mei 2010 dengan pesawat Interplanetary Kite-craft Accelerated by Radiation of the Sun (Ikaros) milik JAXA.
Awalnya, misi ini ingin Akatsuki masuk orbit 30 jam di sekitar Venus dan mempelajari awan, cuaca, dan atmosfer planet itu selama dua tahun. Pejabat JAXA mengatakan, misi ini ingin mencari penyebab, kenapa kembaran Bumi itu menjadi panas dan tidak layak untuk dihuni.
Pesawat Akatsuki merupakan satu-satunya pesawat yang aktif di sekitar Venus. Pesawat terakhir yang beroperasi untuk misi Venus adalah pengorbit Express Venus milik Badan Antariksa Eropa (ESA). Pengorbit ESA itu berakhir pada Desember 2014 setelah misi sembilan tahun yang gagal.
Express Venus dilaporkan mati di atmosfer Venus setelah kehabisan pasokan bahan bakar.
Sementara itu, bagi Jepang, misi Akatsuki ini merupakan misi antarplanet kedua bagi negara tersebut. Misi pertama yaitu pesawat Nozomi Mars yang gagal masuk ke orbit sekitar Planet Mars pada 2003. (art)