LIPI Ungkap Cara Dorong Daya Saing Ekonomi RI
Jumat, 4 Desember 2015 - 11:07 WIB
Sumber :
- hasanudin-adien.blogspot.com
VIVA.co.id
- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyatakan Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar harus memiliki daya saing yang tinggi.
Kepala Lembaga Ilmu Pendidikan Indonesia (LIPI) Iskandar Zulkarnain mengatakan, di masa depan daya saing itu tidak mungkin dikembangkan tanpa dibarengi dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin), meskipun pertumbuhan ekonomi nasional saat ini membaik.
"Berkaca pada pengalaman negara-negara yang berhasil menjadi kekuatan ekonomi yang besar tanpa topangan sumber daya alam, dapat dilihat bahwa pengembangan Iptekin menjadi prioritas," kata Iskandar di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat 4 Desember 2015.
Selain itu, kata dia, pengembangan Iptekin sulit mendorong daya saing jika investasi di bidang ini tak didukung dengan baik.
"Ketidakpastian inilah yang membuat banyak pihak enggan untuk melakukan investasi di bidang Iptekin," katanya.
Iskandar menjelaskan, bedasarkan data Indikator Iptek yang diterbitkan Pusat Penelitian Perkembangan Iptek (Pappiptek) LIPI 2014, tercatat anggaran belanja litbang Indonesia masih belum jadi prioritas pemerintah.
"Anggaran belanja litbang Indonesia baru mencapai 0,09 dari PDB, dan jumlah peneliti litbang pemerintah baru 9.000 orang," ujarnya.
Kepala Pusat Penelitian Perkembangan Iptek (Pappiptek) Trina Fizzanty menyebutkan negara-negara berintensitas litbang rendah khususnya Indonesia, berhasil meningkatkan kemampuan ekonomi melalui produksi bernilai rendah menggunakan teknologi rendah dan menengah.
"Padahal apresisasi masyarakat terhadap teknologi sesungguhnya cukup tinggi," kata Trina
Hal ini ditunjukkan pada tingginya konsumsi pada produk-produk teknologi. Namun, kata dia, tingkat konsumsi yang tinggi pada produk-produk teknologi tidak diimbangi dengan pengembangan teknologi sendiri.
"Sehingga diperlukan sebuah refleksi mengenai dari mana pengembangan daya saing berbasi iptekin dimulai oleh pemerintah," ujar Trina.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Hal ini ditunjukkan pada tingginya konsumsi pada produk-produk teknologi. Namun, kata dia, tingkat konsumsi yang tinggi pada produk-produk teknologi tidak diimbangi dengan pengembangan teknologi sendiri.