Bursa Asia Dibuka Lemah Dipicu Alasan Ini
Jumat, 4 Desember 2015 - 08:56 WIB
Sumber :
- CNBC
VIVA.co.id
- Bursa saham Asia dibuka lebih rendah pada perdagangan Jumat 4 Desember 2015, mengikuti Wall Street yang ditutup merah dipicu komentar yang dikeluarkan The Fed dan pengumuman Bank Sentral Eropa (ECB).
Baca Juga :
Bursa Asia Pasifik Tertekan Dinamika Pilpres AS
Gubernur Federal Reserve Janet Yellen, tadi malam mengatakan di depan angtoa Kongres bahwa data ekonomi sejak Oktober mulai membaik. Karena itu, bank perlu berhati-hati untuk menaikkan suku.
Indeks saham Dow Jones Industrial Average ditutup 252 poin, atau 1,42 persen lebih rendah pada posisi 17.478. Sedangkan indeks S & P 500 turun 30 poin, atau 1,44 persen ke level 2.049. Nasdaq turun 86 poin, atau 1,7 persen pada posisi 5.038.
Di tempat lain, Presiden ECB Mario Draghi mengumumkan langkah-langkah kebijakan moneter yang jauh dari harapan pasar.
Bunga deposito dipotong bank dengan 10 basis poin menjadi minus 0,3 persen dan mengatakan program pembelian aset juga akan diperpanjang sampai setidaknya Maret 2017.
Saham Nikkei 225 turun 328 poin, atau 1,65 persen di 19.621. Yen diperdagangkan sedikit lebih tinggi terhadap euro.
Fokus investor adalah menunggu pengumuman dari rencana merger antara Toshiba, Fujitsu, dan Sony Vaio. Saham Sony turun di awal perdagangan sebesar dua persen, Toshiba turun satu persen, sedangkan Fujitsu naik sebesar 3,6 persen.
Di pasar Korea Selatan, Kospi turun 12 poin atau 0,62 persen. Saham Samsung Electronics turun 1,16 persen, produsen baja Posco turun 0,87 persen, sedangkan Kepco mengalami kerugian dari 1,33 persen.
Pasar Australia dibuka di zona merah, karena investor bereaksi terhadap keputusan ECB. Utama indeks ASX 200 turun 86 poin, atau 1,64 persen pada posisi 5.142. Saham Rio Tinto dan BHP Billiton, dua penambang terbesar Australia, turun 1,7 dan 1,1 persen. (asp)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Di tempat lain, Presiden ECB Mario Draghi mengumumkan langkah-langkah kebijakan moneter yang jauh dari harapan pasar.