Jual Surat Utang di AS, Indonesia Himpun Rp48,15 Triliun
Kamis, 3 Desember 2015 - 09:28 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma
VIVA.co.id
- Pemerintah Indonesia telah melakukan penjualan dua seri surat utang negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS), yakni seri RI0126 dan RI0146.
Dikutip pada laman Kementerian Keuangan, Kamis, 3 Desember 2015, transaksi dilakukan pada kemarin, Rabu, 2 Desember 2015 (1 Desember 2015 waktu New York), sedangkan setelmennya akan dilakukan pada 8 Desember 2015.
Penerbitan kedua seri SUN ini merupakan bagian dari kebijakan prefunding anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016. Seperti diketahui, dalam Undang-Undang Nomor 14 tahun 2015 tentang APBN Tahun 2016, pemerintah menempuh kebijakan prefunding dengan melakukan penerbitan SUN pada akhir tahun 2015, guna menjamin ketersediaan anggaran pada awal tahun anggaran 2016.
Dari transaksi tersebut, pemerintah berhasil menghimpun dana US$3,5 miliar, setara Rp48,15 triliun. Secara rinci, jumlah nominal yang diterbitkan untuk seri RI0126 mencapai US$2,25 miliar dan seri RI0146 sebesar US$1,25 miliar.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu menyebutkan total penawaran yang masuk (total order book) untuk kedua seri SUN tersebut mencapai US$8,1 miliar. Dengan demikian, terjadi oversubscribed 2,3 kali.
Hasil tersebut menandakan masih tingginya kepercayaan investor dan sentimen positif pada prospek perekonomian Indonesia.
Seperti diketahui, RI memperoleh rating BBB- (stable) dari Fitch, BB+ (positive) dari S&P, dan Baa3 (stable) dari Moody’s.
Adapun, SUN seri RI0126 memiliki tingkat kupon sebesar 4,75 persen dan yield 4,8 persen. Dengan tenor sepuluh tahun, SUN seri ini akan jatuh tempo pada 8 Januari 2026.
Sementara itu, SUN seri RI0146 memiliki tingkat kupon 5,95 persen dan yield 6 persen. Dengan tenor 30 tahun, SUN seri RI0146 akan jatuh tempo pada 8 Januari 2046
Baca Juga :
Jaga Likuiditas, BI Minta Pemerintah Stop Penerbitan SUN
Defisit bisa dikompensasi dengan pemotongan belanja Rp133 triliun.
VIVA.co.id
8 Agustus 2016
Baca Juga :