Pimpinan MPR RI & Parlemen Georgia Bahas Perang & Terorisme
Selasa, 1 Desember 2015 - 15:47 WIB
Sumber :
VIVA.co.id
- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dengan didampingi Ketua Fraksi PKS MPR RI TB, Syunmandjaja, Ketua Fraksi PPP MPR RI, menerima kunjungan delegasi parlemen Georgia yang dipimpin The Chairman of the Parliament of Georgia Mr. David Usupashvili, di ruang delegasi, gedung Nusantara IV, Kompleks gedung MPR/DPR/DPD, Senayan, Jakarta, Selasa 1 Desember 2015.
Kunjungan tersebut dalam rangka rangkaian kunjungan kerja delegasi parlemen Georgia ke beberapa lembaga tinggi negara Indonesia termasuk lembaga MPR RI.
Baca Juga :
Enam Simpatisan ISIS Dituntut 5-8 Tahun Penjara
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli juga mengungkapkan perihal tugas dan wewenang lembaga MPR RI. Tugas pokok dan kewenangan pokok MPR RI adalah menjaga dan mengawal konstitusi negara.
“Indonesia sangat unik, sebab dibentuk berdasarkan keragaman yang sangat besar dan kompleks. Di Indonesia sangat beragam agama, suku, bahasa dan adat istiadat. Untuk menyayukan semuanya itu, kami memiliki Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara yang mampu merekatkan keberagaman menajdi satu dalam wadah NKRI.” jelasnya.
Dalam dialog tersebut, muncul satu wacana dialog yang dilontarkan Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid. Hidayat memunculkan pembahasan soal konflik yang terjadi sekarang ini yang makin panas di Suriah yang melibatkan beberapa negara besar seperti Russia, Amerika Serikat dan Turki melawan gerombolan teroris yang menyebut dirinya ISIS dan kejadian aksi terorisme yang menimbilkan banyak korban jiwa seperti yang terjadi di Paris Perancis beberapa waktu lalu.
“Konflik yang terjadi dan peristiwa terorisme yang menimbulkan korban jiwa sangatlah memperihatinkan kita semua. Saya berharap dalam hubungan kerjasaam kita antar dua negara ini juga memerkuat hubungan kita untuk bersatu melawan terorisme. Kita berperan untuk mencari solusi dalam konflik dan peperangan antar negara tersebut,” ujar Hidayat.
Hidayat mengutip pernyataan Presiden RI Joko Widodo bahwa peristiwa terorisme yang terjadi di Paris sangat disayangkan dan semua rakyat Indonesia berduka akan hal itu. Presiden RI juga menegaskan bahwa aksi terorisme tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan agama apapun, dengan suku bangsa apapun. Kejahatan terorisme adalah kejahatan murni yang harus dibasmi.
“Seperti diketahui bahwa Indonesia yang mayoritas bergama Islam juga menjadi korban aksi terorisme yang menimbulkan korban jiwa yang tidak sedikit. Jadi aksi terorisme dilakukan dimana saja dan korban bisa terjadi kepada siapa saja. Pelaku terorisme bukan menunjuk pada satu agama atau satu bangsa apalagi menunjuk ke Islam. Islam sama sekali tidak mengajarkan aksi brutal tersebut,” ujarnya.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menambahkan, delegasi parlemen Georgia selama di Indonesia bisa melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana kehidupan Islam di Indonesia yang sangat jauh dari kekerasan.
“Saya harap Anda-anda sekalian melihat langsung kami pemeluk agama Islam menjalani hidup kami secara damai bersandingan dengan pemeluk agama lain tidak ada permasalahan, tidak ada konflik besar. Saya harap Anda melihat dan menceritakan dan menjadi sebuah memori besar untuk menjadi cerita dan bahan pembahasan di negara Anda,” katanya.
Menyikapi hal tersebut, Ketua Parlemen negara Georgia David Usupashvili sangat menyetujui ajakan untuk bersama menjadi solusi bagi konflik dan peperangan antar bangsa dan memberikan solusi terhadap masalah terorisme global.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli juga mengungkapkan perihal tugas dan wewenang lembaga MPR RI. Tugas pokok dan kewenangan pokok MPR RI adalah menjaga dan mengawal konstitusi negara.