Saham Kesehatan Picu Pelemahan Wall Street
Selasa, 1 Desember 2015 - 06:14 WIB
Sumber :
- REUTERS/Brendan McDermid
VIVA.co.id
- Bursa saham Wall Street tergelincir pada Senin, dipicu oleh penurunan saham kesehatan dan konsumen. Investor masih menunggu dan melihat
(wait and see)
pengumuman kebijakan dari bank Sentral Amerika Serikat (The Fed).
Pada penutupan perdagangan Senin waktu AS atau Selasa dini hari WIB, tiga indeks utama membukukan keuntungan selama November, atau mencatat dua bulan keuntungan berturut-turut. Kondisi itu sedikit membantu situasi di pasar saham AS tersebut.
Saham keuangan naik 1,7 persen, namun utilitas turun 2,8 persen pada bulan tersebut, demikian dilansir dari Reuters, Selasa 1 Desember 2015.
Saham ritel Cyber Monday turun saat hari belanja online terbesar tahun ini. Indeks S&P ritel juga melemah satu persen, sedangkan saham Target terkoreksi 1,3 persen menjadi US$72,50.
Menyusul Black Monday, saham perusahaan bahan bangunan, termasuk Wal-Mart Stores turun 1,8 persen menjadi US$58,84, dan Macy Inc melemah 2,3 persen menjadi US$39,08.
Direktur Federal Reserve, Janet Yellen, akan menyampaikan pidatonya pada Kamis pekan ini di hadapan Kongres. Sementara itu, rilis data tenaga kerja di sektor non pertanian dapat menjadi sinyal rencana bank sentral AS menaikkan suku bunga dalam pertemuan pertengahan Desember 2015.
The Fed merencanakan untuk menaikkan suku bunga pada Desember untuk pertama kalinya sejak 2006. Sementara itu, Bank Sentral Eropa diperkirakan menyampaikan langkah-langkah penyegaran moneter pada Kamis.
"Ada kekhawatiran dari investor menjelang pengumuman bank sentral AS dan sejumlah kebijakan yang akan dikeluarkan nanti," kata Bucky Hellwig, wakil presiden senior BB & T Wealth Management di Birmingham, Alabama.
Pada penutupan Senin waktu AS, indeks saham Dow Jones Industrial Average melemah 78,57 poin, atau 0,44 persen menjadi 17.719,92, S&P 500 kehilangan 9,65 poin, atau 0,46 persen ke level 2.080,46 dan Nasdaq Composite turun 18,86 poin atau 0,37 persen di posisi 5.108,67.
Untuk bulan ini, indeks Dow naik 0,3 persen, S&P 500 menguat 0,1 persen, dan Nasdaq terangkat 1,1 persen. Saham dalam indeks S&P sektor kesehatan turun 1,3 persen, dengan saham biotek turun paling tinggi.
Menurut data Thomson Reuters, sekitar 7,6 miliar saham diperdagangkan di bursa AS, di atas 6,8 miliar rata-rata harian selama 20 hari perdagangan terakhir.
Wall Street Catat Rekor Anjlok Terlama Sejak Krisis 2008
Pilpres Amerika serikat bikin galau investor AS.
VIVA.co.id
4 November 2016
Baca Juga :