Pria Ini Hidup Seorang Diri di Desa Terdingin di China
Senin, 30 November 2015 - 14:58 WIB
Sumber :
- Reuters/Francois Lenoir
VIVA.co.id
- Seorang pria dari provinsi Heilongjiang, ditemukan hidup seorang diri di wilayah terdingin di China selama lebih dari satu dekade.
Dilansir dari
Shanghaiist,
Sabtu 28 November 2015, Yu Fazhong, bertahan hidup dari kedinginan yang menyelimuti dirinya dengan meminum alkohol yang dapat membuatnya merasa hangat.
Warga desa Beiji mengaku tidak bisa membayangkan kehidupan apa yang selama ini dijalankan oleh Yu. Pasalnya daerah tersebut dijuluki sebagai "Desa Kutub" karena suhunya yang sangat dingin, sementara itu Yu hidup kesepian seorang diri dan melawan cuaca.
"Saya sudah terbiasa dengan kondisi ini setelah tinggal di sini selama lebih dari sepuluh tahun. Jika terlalu dingin, saya akan menyalakan api untuk menghangatkan diri. Selama siang hari, saya akan minum minuman keras untuk tetap hangat," kata Yu. Pria ini mengaku, memancing ikan menjadi caranya untuk tetap makan dan bisa bertahan hidup.
"Desa Kutub" pertama kali dibangun pada tahun 1960-an. Kini desa meliputi area seluas 16 kilometer persegi. Ada 243 rumah tangga permanen dengan populasi gabungan dari 1.000 orang.
Warga desa Beiji mengaku tidak bisa membayangkan kehidupan apa yang selama ini dijalankan oleh Yu. Pasalnya daerah tersebut dijuluki sebagai "Desa Kutub" karena suhunya yang sangat dingin, sementara itu Yu hidup kesepian seorang diri dan melawan cuaca.
"Saya sudah terbiasa dengan kondisi ini setelah tinggal di sini selama lebih dari sepuluh tahun. Jika terlalu dingin, saya akan menyalakan api untuk menghangatkan diri. Selama siang hari, saya akan minum minuman keras untuk tetap hangat," kata Yu. Pria ini mengaku, memancing ikan menjadi caranya untuk tetap makan dan bisa bertahan hidup.
"Desa Kutub" pertama kali dibangun pada tahun 1960-an. Kini desa meliputi area seluas 16 kilometer persegi. Ada 243 rumah tangga permanen dengan populasi gabungan dari 1.000 orang.
Baca Juga :
Vietnam Kirim Peluncur Roket ke Laut China Selatan
"Kepulauan Spratly adalah hak sah kami untuk mempertahankannya".
VIVA.co.id
10 Agustus 2016
Baca Juga :