Begini Tampang Cacing Kuno 'Naga Lumpur'

Fosil Naga lumpur
Sumber :
  • www.nature.com

VIVA.co.id - Peneliti menemukan fosil cacing purba yang diperkirakan hidup 535 tahun lalu. Menariknya, fosil cacing kuno itu punya karakteristik unik dibanding cacing modern saat ini.

Fosil cacing itu punya tubuh "bersenjata", mulut dikelilingi oleh gigi runcing dan barisan mirip duri di bagian tubuhnya. Fosil ini juga disebut sebagai fosil kuno yang dijuluki "naga lumpur".

Dikutip dari Live Science, Jumat 27 November 2015, peneliti menyebut cacing mini yang panjang 2 milimeter itu sebagai Eokinorhynchis rarus di wilayah Nanjiang, Provinsi Jiangsu. Wilayah itu pada hari ini adalah pegunungan terjal.

Menurut studi sebelumnya, pada masa lalu, yaitu periode Cambrian sekitar 543 sampai 490 juta tahun lalu, area tersebut belum ada gunung, masih berupa lautan yang kaya dengan fosfat. Peneliti mengatakan spesies "naga lumpur" di masa lalu membuat rumah pada bagian bawah sedimen laut.

Kemudian fosfat lautan itu mengawetkan "naga lumpur" jutaan tahun lalu, mengganti jaringan lunak tubuh spesies itu dengan fosfat kalsium. Material ini merupakan bahan yang sama membuat gigi dan tulang manusia.

Peneliti terbaru mengatakan, untuk menemukan organisme seperti Eokinorhynchis rarus tergolong susah. Profesor geobiologi Virginia Tech, Shuhai Xiao mengatakan, dia dan timnya telah mengeskavasi setengah ton batu dari situs tempat ditemukan organisme "naga lumpur" tersebut. Peneliti mengaku mereka harus bergerak ke sekitar gunung untuk menemukan jejak kehidupan kuno.

"Fosil ini sangat kecil yang mana Anda tak bisa melihatnya di medan," kata Xiao.

Maka dari itu, guna menemukan fosil tersebut, mereka harus mengumpulkan setengah ton baru ke laboratorium.

Kemudian di laboratorium, peneliti melarutkan batuan menggunakan asam cuka. Penggunaan asam itu disebutkan tidak akan berdampak pada fosil fosfat kalsium.

Jadi, begitu ratusan kilogram batu kapur itu melebur, ada beberapa fosil kecil yang tersisa.

Setelah menemukan itu, tantangan selanjutnya peneliti adalah bagaimana mengidentifikasi fosil tersebut.

Akhirnya, jerih payah peneliti terbayarkan dengan temuan bahwa fosil itu punya kepala meruncing sampai ke leher. Peneliti juga menemukan setidaknya ada 20 segmen tubuh bersenjata, yang masing-masing dilingkari dan dilindungi dengan duri.

Peneliti mengatakan, ciri yang ada pada Eokinorhynchis rarus hampir sama dengan kelompok hewan laut tak bertulang belakang pada masa kini, yang disebut kinorhynchs. Beberapa fitur yang sama yaitu segmentasi tubuhnya, tubuh tanpa cabang dan durinya.

Eokinorhynchis rarus membantu peneliti untuk mengenali pecahan fosil "orphan", spesies tersebut yang telah ditemukan beberapa tahun lalu, tapi belum lengkap tergambarkan.

Peneliti mengatakan, meski fosilnya sangat kecil, tapi pengungkapan fosil ini adalah sangat berharga. Sebab, saat ini rekaman fosil kinorhynchs tergolong sangat miskin. Menurut studi ini, kinorhynchs bisa memberikan kunci penting bagaimana evolusi segmentasi tubuh.

"Jadi, penemuan ini punya banyak implikasi," kata Xiao.

Studi ini telah dipublikasikan di jurnal Scientific Reports online edisi 26 November.

VIDEO: Kenapa Bunga Matahari Mengikuti Gerak Sang Surya?

Rekonstruksi fosil Eokinorhynchis rarus