Arifin Panigoro Akan Akuisisi Newmont, BEI Belum Tahu
Jumat, 27 November 2015 - 15:36 WIB
Sumber :
- ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi
VIVA.co.id
-  PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku belum menerima laporan rencana  PT Medco Energy Tbk (MEDC) untuk mengakuisisi PT Newmont Nusa Tenggara (NNT).
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio, mengatakan berdasarkan informasi yang diterimanya, niatan tersebut berasal dari pengusaha nasional Arifin Panigoro. Namun akuisisi belum jelas, apakah bakal melalui MEDC.
"Saya terus terang belum dengar. Kami belum baca ada laporan atau tidak. Baru niat kok. Yang saya baca di media, Pak Arifin mau beli tapi Medco belum tahu. Saya baru mau tanya siang ini. Belum tahu. Dan itu material harus kita lihat," kata Tito di Jakarta, Jumat, 27 November 2015.
Seperti diketahui, pihak Newmont menyatakan belum melakukan pembahasan penjualan saham dengan pengusaha nasional Arifin Panigoro. Group Executives Newmont Mining Corporation, Omar Jabara, ‎mengatakan kedua belah pihak belum melakukan diskusi hingga kini terkait penjualan saham perusahaan sebesar 76 persen dengan nilai US$2,2 miliar.
Namun Omar menuturkan, perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut akan mempertimbangkan tawaran pembelian asetnya tersebut. Ada beberapa perusahaan yang sudah menawarkan namun ia tidak mau menyebutkan.
Sementara, Menteri Koordinator Maritim dan Sumber Daya, Rizal Ramli, memuji langkah pengusaha nasional Arifin Panigoro yang mengambil alih 76 persen saham Newmont senilai US$2,2 miliar tersebut.
Rizal mengatakan, hal lain yang membanggakan dari langkah ini, yaitu Arifin sudah menyiapkan sejumlah rencana pengembangan. Salah satunya adalah komitmennya untuk membangun smelter (pemurnian) yang bisa meningkatkan nilai tambah hasil tambang.
Terkait pembangunan smelter, Arifin menyatakan, pihaknya akan langsung mengerjakan pembangunannya begitu proses akusisi tuntas. Diharapkan semua soal  teknis akuisisi bisa tuntas pada akhir Desember. Dengan demikian, pembangunan smelter bisa dikerjakan pada awal tahun depan.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Namun Omar menuturkan, perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut akan mempertimbangkan tawaran pembelian asetnya tersebut. Ada beberapa perusahaan yang sudah menawarkan namun ia tidak mau menyebutkan.