Penumpang di Indonesia Turun, AirAsia Merugi

Industri Penerbangan - Air Asia
Sumber :
  • VIVAnews/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id
- Maskapai penerbangan asal Malaysia, AirAsia, mengalami kerugian sekitar US$95,9 juta pada kuartal III-2015 yang berakhir pada 30 September 2015.


Dilansir
Channel News Asia
, Jumat 27 November 2015, kerugian ini disebabkan oleh anjloknya pendapatan unit bisnis AirAsia yang beroperasi di Indonesia, Indonesia AirAsia (IAA), dan melemahnya mata uang Malaysia.


Pendapatan IAA merosot 14 persen menjadi Rp1,48 triliun, karena menurunnya jumlah penumpang Indonesia. "Rencana peralihan IAA sangat kuat, tapi terkena dampak oleh regulator baru," kata bos AirAsia, Tony Fernandes.


Dia menjelaskan, permintaan selama kuartal ini terpengaruh oleh regulasi ekuitas negatif. Kondisi itu menciptakan ketidakpastian dan mendorong agen-agen travel membatalkan pemesanan dari IAA.


Bidik Wisman, AirAsia Buka Penerbangan Jakarta-Johor Bahru
Meski demikian, pendapatan AirAsia meningkat 15 persen menjadi RM1,52 miliar atau Rp4,93 triliun. Kenaikan ini terutama karena meningkatnya permintaan dari wisatawan Tiongkok.    
5 Besar Maskapai Penerbangan Termurah Dunia 

AirAsia menyatakan kerugian akibat melemahnya mata uang ringgit Malaysia mencapai RM435,98 juta atau Rp1,4 triliun.
AirAsia Gandeng AFI KLM E&M untuk Perawatan Pesawat

AirAsia.

Terbang ke Singapura atau Korsel Diskon 50% di Pameran Ini

Akan dibuka rute ke Jepang, India dan Korsel.

img_title
VIVA.co.id
9 Februari 2017