Ilmuwan Ciptakan Emas seperti Kapas
- Popsci
VIVA.co.id - Jika selama ini emas memiliki ukuran yang berat, sekarang tidak lagi. Ilmuwan di Zurich mengklaim bisa membuat emas yang ringan, seringan kapas.
Dilansir melalui IB Times UK, Jumat, 27 November 2015, ilmuwan memperlihatkan emas yang ringan, bahkan lebih ringan dari busa. Meski ringan seperti udara, isinya terdiri atas emas 20 karat.
Emas ini dibuat oleh para peneliti dari ETH Zurich. Dipercaya, emas yang disebut gold foam ini lebih ringan 19 kali lipat dibanding emas biasa, bahkan bisa mengapung di atas air. Bentuknya mirip dengan aerogel yang berkilau, tidak bisa dibedakan dengan emas biasa jika dilihat dengan mata telanjang.
Dijelaskan para penciptanya, busa ini dibuat dengan menggunakan hanya dua bagian dari material padat yang biasa digunakan untuk perhiasan, katalisasi kimia, dan sensor penekanan. Sisanya, atau sekitar 98 persen bagiannya, adalah udara.
Untuk bagian padatnya, lebih dari empat per limanya adalah emas dan kurang dari satu per lima adalah protein susu dari urat syaraf. Semua ini mampu menghasilkan sebuah emas berukuran 20 karat.
"Protein susu harus dipanaskan terlebih dahulu untuk memproduksi serat protein seukuran nanometer, atau membentuk urat syaraf amyloid, yang kemudian hasilnya adalah kristal emas. Seiring dengan serat protein yang membentuk struktur rangka dasar, emas yang mengkristal mirip dengan jaringan serat emas seperti gel," ujar ketua tim peneliti, Raffaele Mezzenga, profesor ilmu makanan dan material halus di ETH Zurich.
Ditambahkan peneliti lain dalam project itu, Gustav Nystrom, tantangan selanjutnya adalah mengeringkan jaringan tersebut tanpa menghancurkannya. Mereka pun memanfaatkan karbon dioksida ketimbang udara untuk mengeringkan.
Hasilnya adalah aerogel emas yang homogen, sempurna meniru logam emas tapi lebih ringan. Metode ini juga memungkinkan mereka untuk mengubah warna dari busa emas itu.
Emas konvensional biasanya lebih kuat daripada kuku jari, tapi tidak sekeras kaca. Emas bisa menjadi konduktor panas dan listrik serta tidak terpengaruh oleh udara, sehingga cocok digunakan dalam industri apa saja.
Emas, yang asalnya adalah materi lembut bisa mengeras jika ditambahkan dengan elemen lain seperti tembaga, perak, nikel, paladium, dan seng.
Temuan ini telah dipublikasikan dalam jurnal Advanced Materials. (art)