Bakteri Penghasil Gula akan Jadi Sumber Makanan di Antariksa

VIVA.co.id - Sebuah proyek baru sedang disiapkan untuk membantu memasok makanan bagi para astronot. Proyek tersebut melibatkan bakteri yang akan memproduksi gula, guna menambah pasokan sumber makanan.

Proyek ini dijadwalkan akan dilakukan pada 2017 nanti, saat satelit Jerman akan menuju ke antariksa. Satelit itu disebutkan akan membawa bakteria yang tekah dimodifikasi secara genetik melalui sistem yang disebut PowerCell.

Bakteri yang akan diuji merupakan golongan plankton yang disebut Anabaena. Bakteri itu bakal diuji untuk melihat apakah mereka dapat bertahan hidup peluncuran dan radiasi kosmik, dan fungsi di bawah berkurang gravitasi.

Dikutip dari Gizmodo, Jumat 27 November 2015, dalam prosesnya bakteri ini menggunakan fotosintesis untuk menciptakan gula dari kolaborasi karbon dioksida, air dan cahaya sinar matahari. Bakteri kemudian mengekstrak sedikit dari bahan-bahan tersebut dan nantinya bisa dipanen oleh astronot.

Sistem PowerCell tersebut diharapkan fungsinya akan berjalan sebaik seperti di bumi, sebab diketahui kondisi di antariksa berbeda dengan kondisi di bumi.

Nantinya untuk menyesuaikan kondisi, satelit akan berputar selama enam bulan untuk menghasilkan simulasi gravitasi Mars. Hal ini untuk menguji apakah bakteri bisa berfungsi di wilayah lain misalnya di bulan atau stasiun antariksa.

Peneliti mengatakan tidak ada jaminan bakteri itu akan berfungsi secara konsisten dalam kondisi gravitasi rendah.

Dikutip dari News Scientist, peneliti Ames Research Center Badan Antariksa AS (NASA) sangat berharap skema bakteri itu bisa bekerja sesuai rencana. Sebab sumber makanan yang dapat diperbaharui itu disebutkan bisa secara dramatis mengurangi muatan pasokan dalam peluncuran ke antariksa.

Peneliti mengatakan gula di antariksa tak hanya bisa dijadikan sebagai sumber makanan saja, tapi juga bisa dipakai untuk bahan bakar. Bakteri tersebut juga bisa direkayasa untuk membuat obat-obatan dan membangun bahan lainnya.