Aamir Khan Bantah Akan Pergi Tinggalkan India

Semua berawal Senin, 23 November 2015, saat dalam sebuah wawancara, Aamir berkata bahwa istrinya melihat, saat ini sedang terjadi intoleransi terhadap Islam di India. Hal itu membuat sang istri, Kiran Rao cemas, karena ia memikirkan keselamatan anak-anak. Hal itu lalu membuat sang istri berpikir, apa mereka harus keluar dari India?

Setelah wawancara itu beredar luas, banyak kecaman datang pada diri Aamir. Ia disebut tidak nasionalis, bahkan beberapa pejabat tinggi di India, memersilakan aktor itu dan keluarganya untuk keluar India, jika memang merasa tidak nyaman.

Untungnya, meski banyak yang kontra, orang-orang yang pro kepada aktor itu bermunculan. Via media sosial, mereka menunjukkan dukungan. Setelah berita ini merebak, timbul dugaan, bahwa sebentar lagi Aamir akan hengkang dari India.

Tak ingin bola panas terus berguling, Rabu, 25 November 2015, kepada media Aamir menegaskan tidak ada rencana meninggalkan India, negara yang mereka cintai. “Kami bangga menjadi warga India. Baik saya maupun istri, tidak akan meninggalkan negara ini, sekarang, atau nanti,” ujar aktor 50 tahun itu, dikutip dari

Ia jelaskan, orang yang menduga sebaliknya, berarti tidak menonton lengkap wawancara itu. Atau jangan-jangan, hal ini memang sengaja dibesar-besarkan. “India negara saya, saya mencintainya, dan saya merasa beruntung dilahirkan di sini. Di sinilah saya akan tinggal,” ujarnya tegas.

Namun demikian, ia tetap memegang teguh apa yang ia ucapkan beberapa waktu lalu. “Buat yang menyebut saya tidak nasionalis, saya bantah, karena saya sangat mencintai negara ini, dan saya tidak butuh pengakuan orang lain untuk itu. Buat orang-orang yang mengecam ketika saya berpendapat, Anda justru makin membuktikan, bahwa pernyatan saya benar. Sedangkan buat yang mendukung, saya berterima kasih,” katanya.

Aamir mengatakan itu demi perbaikan India. Dia ingin menjaga hal indah yang ada di sana, yakni integritas, perbedaan, banyak bahasa, kultur beragam, sejarah, dan toleransi. Dalam kesempatan sama, ia mengutip sajak sastrawan termahsyur, Rabindranath Tagore, yang intinya bicara tentang kebebasan berpendapat.