BI Diingatkan Hati-hati Stabilkan Rupiah
Rabu, 25 November 2015 - 12:33 WIB
Sumber :
- VIVAnews/ Muhamad Solihin
VIVA.co.id
- Bank Indonesia (BI) diimbau menjalankan fungsi dan tugas sesuai dengan porsinya sebagai bank sentral dan menjalin kerja sama harmonis dengan Pemerintah. Agar singkronisasi kebijakan dapat terwujud.
Baca Juga :
Rupiah Melemah, Tertekan Gejolak Ekonomi Global
Anggota Komisi XI DPR RI, M Misbakhun mengungkapkan, saat ini ada kesan kuat bahwa pimpinan tertinggi di BI memiliki pemahaman yang sempit dalam memaknai pengertian independensi bank sentral yang ada dalam Undang-Undang BI
"BI harus menyadari bahwa tidak berada di ruang hampa, sehingga tidak perlu memperhatikan pola hubungan dengan lembaga terkait lainnya. BI itu ada di Indonesia, bukan milik orang lain," kata Misbakhun kepada VIVA.co.id, Rabu, 25 November 2015.
Misbakhun mengingatkan, gubernur BI harus makin fokus dalam menjalankan tugas utamanya. Yaitu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan menjaga stabilitas inflasi.
Dia menegaskan BI perlu segera mengkaji ulang prosedur kerja dalam mengelola cadangan devisa yang digunakan menjaga stabilitas nilai rupiah. Sebab, jika tidak dikendalikan cadangan devisa negara yang tinggal US$100,7 miliar dapat terus terkuras habis.
Sementara itu kurs rupiah terhadap dolar AS masih ada di kisaran Rp13.700. Jika tidak cepat dievaluasi, hal itu bisa membuat kredibiltas BI semakin diragukan banyak pihak dalam menjalankan tugasnya.
"Itu sebabnya, muncul keprihatinan, bahwa selama ini ada operasi moneter yang tidak transparan dan banyak terjadi benturan kepentingan. Ini perlu diuji dengan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan," kata politikus Golkar itu.
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Dia menegaskan BI perlu segera mengkaji ulang prosedur kerja dalam mengelola cadangan devisa yang digunakan menjaga stabilitas nilai rupiah. Sebab, jika tidak dikendalikan cadangan devisa negara yang tinggal US$100,7 miliar dapat terus terkuras habis.