LIPI: Sampah Jakarta Butuh 10 Insinerator Besar

100 ton sampah menumpuk di bawah Jalan Layang Kalibata.
Sumber :
  • Irwandi
VIVA.co.id
- Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengungkapkan bahwa insinerator yang dikembangkannya sangat cocok untuk persoalan sampah yang dihadapi oleh Jakarta. Untuk ukuran sampah perkotaan seperti Jakarta, setidaknya dibutuhkan 10 insinerator besar.


Peneliti Unit Pelaksana Teknis (UPT), Balai Pengembangan Inst‎rumen (BPI), LIPI, Anto Tri Sugiarto, mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu menggarap proyek besar untuk pengolahan sampah ini. Proyek tersebut melibatkan insinerator dengan kategori besar.


"Jakarta, yang menghasilkan 8.000 ton sampah, bisa diatasi dengan insinerator. Setidaknya ada 10 unit untuk mengatasi persoalan sampah di Jakarta," ucapnya ketika ditemui di Gedung LIPI, Jakarta, Jumat, 20 November 2015.
Cerita Jusuf Kalla Soal Walikota Gagal


Pengelolaan Sampah di Bandung Akan Gunakan Biodigester
Satu insinerator ini mampu membakar sampah dengan beban sebesar 500 ton. Jadi dengan beban sampah sebesar itu, setidaknya dibutuhkan 10 sampai 16 insinerator besar.

KLH Diminta Kaji Kelayakan TPA Sumur Batu

Anto pun merujuk pada penerapan yang dilakukan oleh Jepang. Negara Matahari Terbit itu memiliki satu insinerator di setiap distrik atau kecamatan. Insinerator itu mampu mengelolah sampah-sampah yang dihasilkan.


"Merujuk hal itu, mungkin Jakarta bisa membangun 10 insinerator besar yang bisa difungsikan sebagai
power plan
Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi sampah," ucapnya.


Diberitakan sebelumnya, kisaran harga insinerator kecil mencapai Rp500 jutaan. Sedangkan, untuk teknologi pengolah sampah ukuran besar, maka dibutuhkan dana mencapai miliaran rupiah.


Tak hanya soal mengatasi masalah sampah, insinerator yang dikembangkan oleh LIPI ini mampu menghilangkan dioksida yang dihasilkan dari pembakaran sampah. Hal itu berkat penggunaan plasma, guna pembakaran sampah itu tidak mencemari lingkungan sekitar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya