Dianggap Remeh, Kini Thailand Kuasai Industri Otomotif

Mobil antik di Parjo 2015 Senayan.
Sumber :
  • FOTO: VIVA.co.id/Dian Tami

VIVA.co.id - Industri otomotif Indonesia ternyata masih jauh dan kalah bersaing dengan negara-negara tetangga, seperti Thailand.

Hal itu dibuktikan jika dilihat dari sisi produksi otomotif, khususnya kendaraan roda empat. Saat ini, Indonesia hanya berada di sisi kedua di bawah Thailand.

"Produksi industri mobil nasional pada Januari-Juni 2015 baru mencapai 577.507 unit. Belum mencapai separuh dari produksi 2014 yang mencapai 1,29 juta unit mobil," ujar Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, dalam diskusi yang digelar Forum Wartawan Industri (Forwin) di gedung Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis, 19 November 2015.

Dengan data tersebut, kata Putu, kondisi itu membuat industri otomotif Tanah Air semakin jauh tertinggal dari Thailand. Padahal, di beberapa tahun silam, Thailand tidak pernah masuk dalam hitungan, bahkan saat itu industri otomotif Thailand  dianggap remeh oleh Indonesia.

"Thailand semula kita anggap remeh. Sekarang Thailand yang penduduknya hanya seperlima dari Indonesia, kok produksi mobilnya lebih banyak, jenis yang diproduksi lebih banyak," katanya.

Putu menjelaskan, jika dibandingkan produksi sektor otomotif, Thailand dan Indonesia saat ini tercatat, jumlah industri komponen pun dinilai tiga hingga empat kali lipat lebih banyak dari Indonesia.

Sementara itu, berdasarkan data Kementerian Perindustrian, dari sisi ekspor completely built up (CBU) pada Januari-Juni 2015 baru mencapai 107.448 unit. Baru mencapai 56 persen dari ekspor 2014 sebanyak 202.273 unit.

Menurut Putu, ketika Indonesia hanya mampu memproduksi 577.507 unit mobil pada 2014, Thailand malah mampu memproduksi hingga 925.251 unit mobil. 

Ignasius Jonan: Presiden Pilih Orang Lebih Baik dari Saya

Hal ini, karena tidak dipungkiri masih banyak kendala dihadapi industri otomotif di dalam negeri.

"Banyak tantangan yang kita hadapi. Termasuk dari sisi tenaga kerja seperti demo buruh. Industri komponen lokal pun masih perlu dikembangkan," ujarnya.

Kemenperin Diminta Revisi Road Map Industri Rokok

Selain itu, Putu menambahkan, kondisi ekonomi Indonesia turut menyumbang kendala yang dihadapi industri otomotif.

"Kondisi ekonomi Indonesia maupun global juga menjadi tantangan industri otomotif. Seperti dari sisi nilai tukar, ekonomi global, harga energi," kata dia.

Kepala Desain Mobil General Motors Resmi Pensiun
Wakil Presiden Jusuf Kalla

Wapres Imbau Produsen Otomotif Manfaatkan Tax Amnesty

Pemerintah tidak akan membocorkan rahasia perusahaan.

img_title
VIVA.co.id
11 Agustus 2016