4G Belum Ramai, ZTE Agresif 'Jualan' 5G di Indonesia

ZTE-Mastel
Sumber :
  • VIVA.co.id/Agus Tri Haryanto

VIVA.co.id - Usai penataan ulang (refarming) 1800 MHz 4G Long Term Evolution (LTE) pada 16 November lalu, sejumlah pembahasan mengenai jaringan selanjutnya, yakni 5G, pun mulai dilakukan. Salah satunya yang digelar oleh ZTE Corporation dan Masyarakat Telematika (Mastel).

Sebagai penyedia infrastruktur jaringan, ZTE menilai bahwa 5G lebih superior ketimbang 4G. Bahkan vendor asal Tiongkok itu mengklaim kalau 5G dapat menumbuhkan perekonomian Indonesia dengan memanfaatkan teknologi.

"ZTE berinisiatif untuk memfasilitasi diskusi antara para pelaku bisnis telekomunikasi dan pemerintah untuk membahas teknologi terbaru, yaitu jaringan 5G. Kami berharap dapat tercipta pemahaman yang mendalam mengenai teknologi 5G, tantangan yang ada, dan solusi yang dapat dilakukan untuk mempercepat penerapannya di Indonesia,” ujar President Director PT ZTE Indonesia, Mei Zhonghua, di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis, 19 November 2015.

ZTE menjelaskan, 5G memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya seperti, jumlah koneksi yang lebih banyak, kapasitas 1.000 kali lebih besar dari 4G, throughput 10 kali lebih cepat, latensi yang lebih rendah, dan bisa mengakses 50 miliar koneksi.

Hingga saat ini, ZTE telah melakukan penelitian soal jaringan generasi kelima itu, mencakupi desain infrastruktur jaringan, teknologi multi-antena, komunikasi berfrekuensi tinggi, integrasi Internet of Things (IoT), dan layanan baru, seperti D2D, M2X, URC, dan sebagainya.

ZTE berkomitmen pada penelitian teknologi 5G dan pengembangan produk 5G, serta meluncurkan rangkaian purwarupa Pre-5G pada tahun 2015 dan produk 5G pada 2016 hingga 2018.

“Kami menciptakan sebuah perangkat yang dapat meningkatkan level akses kapasitas jaringan secara menyeluruh dengan memanfaatkan sumber daya yang sudah ada, yaitu Massive MIMO. Massive MIMO ini memungkinkan operator untuk memenuhi tuntutan layanan data yang sangat besar dengan situs dan spektrum yang ada,” kata Mei.

Menkominfo: Nasib 5G di Indonesia Belum Jelas