Ingin Makin Kuat, XL Incar Blok Kosong di 2,1 GHz
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA.co.id - PT XL Axiata Tbk (XL) menyatakan ketertarikannya untuk mengisi blok kosong di pita frekuensi 2,1 GHz. Seperti diketahui, pada pita frekuensi 2,1 GHz terdapat kanal kosong, yakni di blok 11 dan 12 sepeninggal dari Axis. Lebar pita kedua blok itu sebesar 10 MHz.
"Kalau ditanya soal blok kosong 2,1 GHz, kita pasti tertarik. Tetapi, kita belum tahu blok kosong tersebut apakah akan dilelang atau beauty contest," ujar Presiden Direktur dan CEO XL Dian Siswarini ditemui usai mengkomersilkan layanan 4G di Jakarta di Mal Ambassador, Jakarta, Selasa, 17 November 2015.
Dua skema tersebut akan menjadi pilihan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk memilih 'tuan' dari kanal kosong 11 dan 12 di spektrum 2,1 GHz. Bila lelang diperuntukkan bagi operator yang menawar harga tinggi, sedangkan beauty contest ialah merupakan mekanisme cara memilih perusahaan yang mempunyai program berkualitas bagi masyarakat.
Dian menjelaskan, ketertarikan pihaknya untuk menguasai kanal 11 dan 12 karena perusahaannya akan mencanangkan metode carrier aggregation dengan menggabungkan tiga spektrum, guna memberikan kualitas layanan akses internet bagi pelanggannya.
"Kalau kita semakin kuat di 2,1 GHz kita ingin carrier aggregation di tiga spektrum berbeda, yakni di 900 MHz, 1800 MHz, dan 2,1 GHz," ucapnya.
Diketahui, pada pita frekuensi 2,1 GHz diisi oleh empat operator, yaitu Hutchinson 3 (Tri), Telkomsel, Indosat, dan XL. Di spektrum tersebut terdapat 12 blok kanal sebesar 60 MHz, yang mana masing-masing blok memiliki lebar pita 5 MHz.
Bila dipaparkan lebih lanjut lagi, Tri menempati blok 1 dan 2 (10 MHz), Telkomsel di blok 3, 4, dan 5 (15 MHz), Indosat di blok 6 dan 7 (10 MHz), serta XL di blok 8, 9 dan 10 (15 MHz). Sementara pada blok kanal 11 dan 12 masih kosong sepeninggalnya Axis yang diakuisi oleh XL pada tahun 2014 lalu. Dua blok tersebut dikembalikan kembali ke pemerintah.